KabarPendidikan.id - Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Esa Unggul melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) dengan judul kegiatan Pemberdayaan Penggunaan Bahan Bekas Tema Lingkungan dengan Pendekatan STEAM di SDN 01 Cimone, Tangerang.
Kegiatan yang berlangsung sejak Juli 2025 ini meliputi
sosialisasi, pelatihan, hingga pembuatan bank sampah sekolah. Guru dan siswa
dilatih untuk mengolah bahan bekas menjadi media ajar kreatif, seperti miniatur
jembatan dari stik es krim, dan mozaik seni. Program ini bertujuan meningkatkan
kesadaran lingkungan sekaligus mengembangkan kreativitas guru dan siswa melalui
pemanfaatan sampah sebagai media pembelajaran.
Hasil awal program menunjukkan perubahan signifikan.
Kesadaran siswa dalam memilah sampah meningkat dari 25% menjadi 65%. Sebanyak
enam guru mulai mengintegrasikan Modul Ajar berbasis STEAM ke dalam
pembelajaran. Selain itu, volume sampah non-organik di sekolah menurun hingga
30 persen setelah adanya bank sampah dan pembuatan kompos
Oktian Fajar Nugroho selaku Ketua Pelaksana Universitas Esa
Unggul menyampaikan bahwa program ini bertujuan sebagai pelatihan bagi para
siswa dalam menguasai ilmu Sains, Teknologi dan Seni melalui praktik langsung
dalam pengelolaan pemanfaatan limbah.
“Program ini membantu siswa belajar Sains, Teknologi, Seni,
hingga Matematika dengan cara yang menyenangkan dan kontekstual melalui praktik
pemanfaatan dan pengolahan limbah sampah sehingga bisa digunakan Kembali,” ujar
Oktian Fajar Nugroho.
Selanjutnya, Oktian menambahkan peran seluruh golongan
Masyarakat sangatlah berdampak positif dalam mendukung program ini sebagai
sebuah inovasi baru dalam merawat dan menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
“Program ini juga melibatkan orang tua dan komunitas sekitar
yang turut menyumbangkan bahan bekas serta mendukung kegiatan sosialisasi
lingkungan. Kami ingin budaya peduli lingkungan menjadi kebiasaan, bukan hanya
proyek sementara,” tambahnya.
Selain dampak lingkungan, kegiatan ini memberikan manfaat
akademik melalui lahirnya draft modul ajar STEAM dan artikel ilmiah, serta
manfaat ekonomi dengan potensi pengembangan produk kreatif bernilai jual dan
diharapkan dapat diimplementasikan di sekolah-sekolah lain di Tangerang.