Pertemuan Regional UNESCO: Menguatkan Pendidikan Perdamaian untuk Kawasan Asia Tenggara yang Lebih Damai

Jumat, 26 September 2025 | 10:38 WIB Last Updated 2025-09-29T05:25:34Z


KabarPendidikan.id
- Pertemuan Regional UNESCO untuk Pendidikan Perdamaian digelar di Jakarta pada 24-25 September 2025, dengan partisipasi aktif dari pemerintah, tenaga pendidik, dan organisasi masyarakat sipil se-Asia Tenggara.

 

Kegiatan yang digelar UNESCO bersama KNIU dan didukung KOICA ini menjadi penting dalam upaya kawasan untuk menciptakan perdamaian abadi dan mencegah konflik melalui pendekatan baru.

 

Pertemuan ini berlangsung di tengah meningkatnya ujaran kebencian, polarisasi, dan kekerasan di berbagai belahan dunia, sementara Asia Tenggara yang memiliki sejarah konflik dan rekonsiliasi memainkan peran kunci dalam menjaga perdamaian dan stabilitas global.

 

Sesuai dengan Rekomendasi UNESCO 2023, kegiatan ini menyoroti pentingnya pendidikan sebagai investasi jangka panjang untuk mengatasi diskriminasi, serta berperan penting dalam meredakan konflik dan memulihkan dampak kekerasan masa lalu.

 

“Pendidikan merupakan kunci untuk membangun ketangguhan dan menciptakan perdamaian abadi dengan menanamkan rasa hormat terhadap keberagaman. Pertemuan ini adalah momentum tepat untuk mewujudkan aspirasi bersama menjadi aksi nyata di Asia Tenggara,” tutur Maki Katsuno-Hayashikawa, Direktur Kantor Regional UNESCO di Jakarta.

 

“Pendidikan yang berkualitas mampu menumbuhkan pemahaman lintas budaya dan agama, sehingga generasi muda bisa melihat perbedaan sebagai anugerah, bukan ancaman. Melalui pendidikan, anak-anak belajar memahami keyakinan dan tradisi orang lain, sehingga kebencian memudar, stereotip lenyap, dan empati tumbuh,” ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti.

 

Selama dua hari, diskusi para peserta berfokus pada transformasi sistem pendidikan untuk menanggulangi akar konflik, serta membahas studi kasus dan peran strategis pendidikan dalam pemulihan setelah konflik di berbagai negara.

 

Pertemuan ini menekankan pentingnya peran generasi muda, pendidik, dan masyarakat sipil dalam melawan ujaran kebencian melalui pendidikan, termasuk di dunia digital, untuk menjaga perdamaian di ruang maya.

 

“Kolaborasi erat antara pemerintah, pemuda, masyarakat sipil, dan mitra internasional akan membawa Asia Tenggara menuju masyarakat yang lebih damai, adil, dan inklusif,” ucap Ketua Harian KNIU Ananto Kusuma Seta.

 

Hasil pertemuan ini adalah Rencana Aksi Regional yang merekomendasikan langkah-langkah nyata untuk mempromosikan pendidikan perdamaian, serta memperkuat kerja sama dan kepercayaan lintas negara demi perdamaian abadi di kawasan Asia Tenggara.

 

adp

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pertemuan Regional UNESCO: Menguatkan Pendidikan Perdamaian untuk Kawasan Asia Tenggara yang Lebih Damai

Trending Now

Iklan

iklan