Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Mu’ti Menyadari Adanya Kasus Penahanan Ijazah Ribuan Siswa di Jakarta

Jumat, 02 Mei 2025 | 12:49 WIB Last Updated 2025-05-02T05:49:03Z

KabarPendidikan.id - 
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menyatakan ketidaktahuannya terkait masalah penahanan belasan ribu ijazah milik lulusan sekolah di Jakarta oleh pihak sekolah.

 

Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa tidak pernah mengetahui kasus-kasus penahanan ijazah yang terjadi di sekolah-sekolah terutama yang ada di DKI Jakarta.

 

”Saya tidak tau pasti terkait kasus-kasus penahanan ijazah yang terjadi terutama di wilayah DKI Jakarta, entah dari sekolah negeri atau swasta di daerah tersebut,” ucap Abdul Mu’ti

 

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, telah menyatakan bahwa ribuan ijazah lulusan sekolah di DKI Jakarta masih tertahan oleh pihak sekolah.

 

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menjelaskan bahwa pemerintah provinsi telah meluncurkan sebuah program amnesti atau penebusan ijazah bagi ribuan lulusan yang ijazahnya masih ditahan oleh sekolah. Program ini ditujukan khusus untuk masyarakat yang berasal dari keluarga dengan ekonomi rendah.

 

"Biasanya orang yang tidak bisa menebus ijazah ini berasal dari golongan yang tidak mampu. Maka, untuk itu, saya termasuk yang kemudian meminta Baznas untuk semuanya diputihkan,"kata Pramono.

 

Inisiatif ini merupakan hasil kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dan Baznas Bazis DKI Jakarta. Untuk fase pertama yang sedang berlangsung, Pemprov telah mengalokasikan sekitar Rp 500 juta untuk mendukung proses penebusan ijazah yang tertahan.

 

"Jadi kemarin baru periode pertama itu kurang lebih nilainya sekitar Rp 500 juta," ujar Pramono.

 

Pramono juga mendorong bahwa penebusan diploma ini akan dilakukan terus menerus tanpa batas waktu untuk segera diproses agar ijazah yang tertahan di sekolah dapat dikembalikan kepada siswa yang telah lulus.

"Tapi saya minta ini tidak berhenti sekali saja. Jadi apapun ijazah yang tertahan, apakah itu di lima tahun, sepuluh tahun, atau bahkan yang dua tahun pun saya minta untuk dibantu," ujar Pramono.

 

Sebanyak 117 lulusan telah menerima bantuan penebusan ijazah tahap pertama senilai Rp 596 juta. Bantuan diserahkan di Auditorium Ki Hajar Dewantara, Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Tahap kedua dijadwalkan pada Mei, menyasar lulusan yang terkendala biaya agar bisa segera bekerja atau melanjutkan pendidikan.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Mu’ti Menyadari Adanya Kasus Penahanan Ijazah Ribuan Siswa di Jakarta

Trending Now

Iklan

iklan