Dedi Mulyadi dan TNI Bersinergi Bangun Generasi Berkarakter di Dunia Pendidikan

Jumat, 02 Mei 2025 | 10:10 WIB Last Updated 2025-05-02T03:10:55Z

KabarPendidikan.id - 
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tengah menyiapkan sejumlah program strategis untuk memperbaiki sistem pendidikan di wilayahnya. Program tersebut mencakup penetapan daya tampung sekolah yang lebih pasti, kerja sama dengan TNI/Polri untuk memperkuat pendidikan karakter siswa, serta penghentian sementara pemberian dana hibah kepada beberapa yayasan pendidikan.

 

Dedi menekankan pentingnya kepastian daya tampung saat penerimaan peserta didik baru agar tidak ada keributan yang diakibatkan oleh masyarakat saat penerimaan siswa SMA Sederajat berlangsung.

 

"Saya tidak ingin lagi ada kerusuhan saat penerimaan siswa SMA atau MA. Dinas Pendidikan dan Kemenag (Kementerian Agama) harus menetapkan daya tampung secara tegas," ujar dedi.

 

Dedi Mulyadi menyampaikan, bahwa sekolah swasta akan menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan daya tampung yang disediakan oleh Sekolah Negeri.

 

"Jika daya tampung sekolah negeri tidak mencukupi, siswa harus diarahkan ke sekolah swasta yang ditunjuk. Pemerintah Provinsi akan membantu membiayai siswa tersebut, asalkan lokasi sekolahnya jelas," ujarnya.

 

Beberapa pendekatan serupa diterapkan pada jenjang SD dan SMP yang berada di bawah tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota. Selain itu, Dedi Mulyadi menambahkan bahwa Pemprov Jabar tengah mempersiapkan program pendidikan karakter bagi siswa bekerja sama dengan TNI dan Polri. Ia menargetkan tahap awal program ini dapat dilaksanakan pada 2 Mei 2025 di beberapa daerah.

 

Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa pelaksanaan program pendidikan karakter tidak harus serentak di seluruh 27 kabupaten/kota.

 

"Kita mulai dari daerah-daerah yang siap dan dinilai rawan, kemudian bertahap ke wilayah lainnya," ujarnya.

 

TNI sendiri telah menyiapkan sekitar 30 hingga 40 barak khusus untuk mendukung pelaksanaan program ini. Peserta program akan dipilih melalui kesepakatan antara pihak sekolah dan orang tua, dengan prioritas diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam pembinaan atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas serta perilaku kriminal.

 

Pembiayaan program pendidikan karakter ini akan dilakukan secara gotong royong antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Dedi Mulyadi menegaskan, dalam upaya memperbaiki sistem pendidikan, Pemprov Jawa Barat memutuskan untuk menghentikan sementara penyaluran dana hibah kepada yayasan pendidikan. Keputusan ini diambil karena distribusi dana dinilai belum merata dan berisiko salah sasaran.

 

Saat ini, Pemprov Jawa Barat tengah melakukan verifikasi terhadap penerima dana hibah melalui Dinas Pendidikan dan Kantor Wilayah Kementerian Agama. Verifikasi ini dilakukan setelah ditemukan adanya yayasan baru yang belum diverifikasi namun sudah menerima alokasi dana hibah hingga miliaran rupiah.

 

Dedi Muladi mengungkapkan, pemerintah provinsi menyediakan hibah pembangunan untuk madrasah dan tsanawiyah yang berada di bawah naungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat. Akan tetapi dia mensyaratkan lokasinya tidak bersebelahan dengan SD/SMP agar tidak terjadi perebutan siswa.

 

"Pemprov siap membantu membangun madrasah yang jumlah siswanya telah jelas. Saya tidak ingin terjadi penggunaan yang tidak semestinya. Saya tunggu data resmi dari Kemenag Jabar," ujarnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dedi Mulyadi dan TNI Bersinergi Bangun Generasi Berkarakter di Dunia Pendidikan

Trending Now

Iklan

iklan