KabarPendidikan.id - Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Prof. DR HAMKA (Uhamka) melaksanakan pendampingan pengembangan bahan ajar untuk guru-guru SDN 066 Halimun menggunakan konteks pembelajaran matematika realistik. Kegiatan ini dilaksanakan dari mulai tahap persiapan pelatihan di bulan Oktober 2022 dan dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan sampai dengan bulan Maret 2023.
Puri Pramudiani sebagai Ketua
Tim Program Kemitraan Masyarakat yang juga merupakan dosen Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uhamka,
menyatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan profesionalisme
guru-guru SDN 066 Halimun dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa dengan mengembangkan konteks Pendidikan Matematika Realistik berbasis
kearifan lokal yang sudah cukup dikenal oleh siswa dengan berbagai macam model.
Melalui penerapan berbagai macam model ini, diharapkan guru-guru dapat lebih
terbuka dalam menerima berbagai pemikiran siswa sehingga kemampuan berpikir
kritis siswa pun dapat berkembang melalui konteks bahan ajar yang diterapkan.
“Tahap
pertama dari
kegiatan ini merupakan pelatihan guru-guru yang memberikan pemahaman atau brainstorming terkait dengan
karakteristik pembelajaran matematika realistik. Untuk materi pelatihan terdiri
dari Peranan Guru Sekolah Dasar dalam Pembelajaran Abad 21, Pengembangan Konteks Pembelajaran
Matematika Realistik, dan Pengembangan Profesionalisme Guru
Sekolah Dasar dalam Meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan Pembelajaran
Matematika Realistik,” tutur Puri.
Puri
menambahkan, pengetahuan yang
diperoleh selama mengikuti pelatihan langsung dipraktikkan pada saat pembelajaran
di kelas dengan materi ajar yang diampu oleh guru-guru SDN 066 Halimun dan didampingi oleh Tim PKM. Terdapat 3 guru yang menjadi role
model dalam pelaksanaan pendampingan di kelas. Para guru mitra bersama Tim PKM
berdiskusi mengenai desain bahan ajar yang diterapkan di kelas sesuai dengan ide dan
gagasan masing-masing guru kelas.
Secara
keseluruhan, kegiatan pelatihan dan pendampingan ini
berlangsung dengan baik, berkat dukungan dari berbagai pihak serta antusiasme
dan komitmen dari sekolah mitra (SDN 066 Halimun).
“Tidak ada
kendala berarti pada saat pelaksanaan kegiatan pelatihan. Para guru bersemangat melaksanakan
pembelajaran menggunakan konteks matematika realistik karena ini merupakan hal
yang menarik bagi siswa, yang dapat membuat mereka aktif dan berpikir kritis
dalam menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru. Adapun pada saat pendampingan yang
dilakukan di kelas, para guru mitra bersinergi dengan tim PKM dalam menyusun bahan ajar, alokasi waktu,
serta desain pembelajaran matematika realistik yang diberikan kepada siswa.
Kepala Sekolah mitra pun sangat mendukung kegiatan ini sehingga pendampingan
dan kegiatan belajar mengajar di kelas dapat berlangsung dengan baik,” tambah Puri.
Setelah
kegiatan ini, para guru yang menjadi role model
diharapkan dapat mendiseminasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh dari
kegiatan pelatihan maupun pendampingan kepada guru-guru lainnya terutama dalam
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Media Bahan Ajar berbasis
Pendidikan Matematika Realistik yang berbasis kepada peningkatan keterampilan
berpikir kritis siswa.