Rentannya Kecanduan Internet dan Game Online Selama Pandemi bagi Pelajar

Jumat, 08 Januari 2021 | 06:17 WIB Last Updated 2021-01-07T23:17:01Z


Kabarpendidikan.id
 Saat badai Covid-19 menerjang Ibu Pertiwi, kegiatan belajar mengajar yang dulunya diadakan secara tatap muka maka harus beralih kepada kegiatan belajar mengajar secara daring. Program ini disambut dengan baik oleh masyarakat pada awal penerapannya. Namun, lama-kelamaan murid mulai merasa jenuh dengan kegiatan belajar secara daring serta stres karena belum bisa bertemu langsung dengan guru dan teman-teman sekolah. Selain jenuh dan stres, siswa juga rentan kecanduan dengan internet karena setiap hari mereka harus mencari bahan belajar dari internet dan media sosial seperti WhatsApp dan Youtube serta kecanduan terhadap game online yang kerap mereka lakukan di waktu senggang.

 

Berdasarkan survei yang diadakan Alvara Research Center pada bulan Agustus 2020, 48,7% responden masuk dalam kategori pengguna yang kecanduan internet. Jika dilihat dari durasi penggunaannya, 20,8% responden menggunakan internet selama 7-10 jam, 12,1% selama 11-13 jam, hingga 15,8% lebih dari 13 jam. Sementara itu, persentase konsumsi Internet tertinggi adalah dalam 4 hingga 6 jam. Hanya sedikit kurang dari 1 jam, yaitu setinggi 2,4% .Sedangkan menurut data dari Statista, pada tahun 2020 ada 50,8 juta pengguna game mobile sebagai imbas dari kebijakan untuk beraktivitas di dalam rumah selama pandemi bahkan diperkirakan akan meningkat 21,6% pada tahun 2025.

 

Gejala kecanduan internet adalah sifat antisosial, emosional, boros, lalai dalam beribadah dan mudah membandingkan orang lain terutama siswa yang sering membuka platform media sosial. Gejala game online pun hampir sama namun bedanya mampu memicu anak menjadi lebih agresif. Banyak berita yang beredar bahwa para pecandu game online ada yang meninggal karena bermain game online tanpa henti, bunuh diri karena tidak bisa bermain game bahkan ada yang tega membunuh teman sendiri karena kalah dalam bermain game.

 

Namun, bukan berarti tidak boleh mengakses internet dan bermain game online. Karena dibalik sisi negatifnya masih ada sisi positifnya selama siswa mampu membatasi diri. Berikut cara mengatasi kecanduan internet dan game online selama pandemi : 1.) Selama seminggu lakukan detoks internet / media sosial. Caranya dengan logout atau bila perlu copot pemasangan aplikasi media sosial yang menimbulkan candu. Bila sudah terbiasa mungkin bisa dicoba selama sebulan ataupun setahun ; 2.) Daripada terus menghabiskan waktu untuk bermain game online selama berjam-jam, lebih baik melakukan kegiatan yang bermanfaat seperti membaca, berjalan di taman dekat rumah dengan mengikuti protokol kesehatan, dan lain-lain di waktu senggang. ; 3.) Bila perlu catat kegiatan mana yang perlu diprioritaskan dan mana yang bisa dilakukan di waktu tertentu di to-do list ; 4.) Bermain bersama binatang peliharaan agar tidak merasa bosan dan kesepian ; 5.) Jika kecanduan sulit dihilangkan silahkan berkonsultasi ke psikiater.

 

(Tisya Meilina Amalia / Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Uhamka)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Rentannya Kecanduan Internet dan Game Online Selama Pandemi bagi Pelajar

Trending Now

Iklan

iklan