PJJ Masih Kurang Efektif Dinas Pendidikan Jawa Barat Luncurkan Tas Bakti Guru Kunjung

Minggu, 20 Desember 2020 | 15:36 WIB Last Updated 2020-12-22T12:38:27Z


Kabarpendidikan.id
 Proses pembelajaran jarak jauh via daring masih menjadi solusi tunggal dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dimasa pandemi ini, tak terkecuali bagi provinsi dengan populasi terbanyak nasional yaitu Jawa Barat. Pembelajaran di Jabar hingga saat ini masih dilakukan secara daring akibat dampak dari pandemi Covid-19. Namun demikian pola pembelajaran jarak jauh tersebut di rasa tidak sepenuhnya efektif.

 

Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dedi Supandi menuturkan, upaya berupa penyediaan kuota internet untuk mendukung KBM daring telah dilakukan oleh Pemprov Jabar dengan mengalokasikan 2,2 juta paket data internet kepada para pelajar dan guru.

 

“Ada sekitar 1.200 desa dengan status desa hutan. Kalau letak sekolahnya mungkin masih ada di pusat kecamatan, tapi siswa-siswanya kebanyakan di pelosok yang tidak terjangkau jaringan. Akhirnya, tidak sedikit guru yang berkunjung ke rumah-rumah siswa,” ujar Dedi dalam webinar peluncuran Tas Bakti Guru Kunjung, Sabtu (19/12).

 

Dedi menjelaskan, Dinas Pendidikan Jawa Barat juga tengah berupaya meluncurkan Tas Bakti Guru Kunjung untuk menghadapi keterbatasan infrastruktur pendidikan jarak jauh (PJJ). Tas tersebut diberikan kepada guru-guru yang melakukan kunjungan belajar ke rumah murid.

 

Tas tersebut kata Supandi, berisi perlengkapan protokol kesehatan seperti masker, handsanitizer dan pelindung wajah. Berikut meja dan papan tulis berjalan, serta USB yang berisi bahan pengajaran dari Timodik Disdik Jabar dan video motivasi untuk tetap berintegritas.

 

“Walau KBM tatap muka akan dilakukan pada Januari 2021, tapi serta-merta membuat pelajaran 100 persen dilakukan di sekolah. Para pelajar dan murid ini masih harus belajar bergiliran (shift) di sekolah dan sekolah bergiliran,” paparnya.

 

Tas Bakti berikut perlengkapan yang tersedia didalamnya kata dia, merupakan hasil gotong royong dari para pelajar dan mahasiswa di Jabar. Lebih lanjut Supandi juga menjelaskan bahwa hadirnya tas ini merupakan wujud kolaborasi antara Disdik Jabar dengan PT SMI, JAGI Foundation, Rumpun Indonesia dan Tikomdik Disdik Jabar melalui pendidikan karakter Jabar Masagi.

 

Lebih jauh Supandi menjelaskan bahwa peralatan yang tersedia dari tas tersebut merupakan komtribusi dari lembaga pendidikan yang ada di daerahnya, seperti maskernya buatan SMKN 9 Bandung, pembuat handsanitizer adalah pelajar SMKN 5 Bandung, pembuat tas yang bisa diubah menjadi meja dan papan tulis adalah alumni desainer ITB. Serta pembuat materi bahan ajar pembelajaran kontektual-kolaboratif yang telah di-dowload ke dalam USB disusun oleh Tikomdik Disdik Jabar dan para talent siswa SMA/SMK/SLB.

 

Sebagai Kadisdik, kata Supandi, ia terharu bahwa tas BAKTI ini adalah hasil implementasi nyata problem-based learning melalui KURIKULUM MASAGI. Yakni, sebagai kurikulum Life skills yang mengajarkan siswa Jawa Barat belajar pembelajaran kontekstual-kolaboratif yang berakar dari nilai-nilai kearifan lokal Jawa Barat untuk memperkuat kurikulum nasional.

 

“Tas Bakti Guru Kunjung untuk melindungi keselamatan guru kunjung di Jawa Barat dalam melaksanakan PJJ ketika melakukan home visit ke rumah siswa. Karena, guru juga rawan terpapar covid 19,” katanya. (LBM)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • PJJ Masih Kurang Efektif Dinas Pendidikan Jawa Barat Luncurkan Tas Bakti Guru Kunjung

Trending Now

Iklan

iklan