Meski Pandemi, Pemerintah Tetap Jalankan Reformasi Sistem Pendidikan

Selasa, 03 November 2020 | 11:15 WIB Last Updated 2020-11-03T04:22:36Z


Kabarpendidikan.id
Pemerintah terus berupaya untuk mereformasi sektor pendidikan, meskipun masih meghadapi Covid-19. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan tetap menjalankan aktivitas belajar mengajar meski tidak tatap muka.

 

Sri Mulyani Menteri Keuangan menjelaskan bahwa infstruktur pendidikan menjadi salah satu yang disrorot oleh pemerintah di tengah pandemi ini. Bagaimanapun caranya pelajar maupun mahasiswa tetap dapat melakukan pembeajaran dengan jarak jauh.

 

Dengan demikian maka dirilislah anggaran untuk pemberian kuota belajar yang diperuntukkan bagi pelajar, mahasiswa, madrasah, dan pesantren yang nilainya Rp 7,21 tiliun. Anggaran tersebut diberikan sebagai bentuk upaya dari pemerintah dalam memfasilitasi para siswa maupun mahasiswa belajar dengan tenang.

“Ini saya belum berbicara terkait dengan konten pendidikan, baru kebutuhan dari situasi normal menjadi situasi yang harus pindah menjadi online . Ini membutuhkan suatu peningkatan yang sangat besar” kata Sri Mulyani dalam acara Cerita di Kemenkeu (26/10/2020).

 

Ia mengatakan bahwa pada saat pemerintah mencetuskan sebuah ide untuk anggaran pembiayaan kuota internet bagi pelajar, justru mendapatkan pertanyaan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dirinya bersama dengan Mendikbud ditanya mengenai persoalan dalam satu keluarga yang memiliki anak dua atau tiga tetapi tidak mempunya handphone bisa melakukan kegiatan belajar mengajar.

 

"Itu baru masalah infrastrukturnya yaitu hardware, belum masalah membayar internet. Kemudian, kita lihat observasi pemerintah begitu cepat. Wah ini kayaknya akan menimbulkan krisis dari sisi sekolah makanya Pak Nadiem itu yang terus-menerus meminta agar ada kuota untuk pelajar dan mahasiswa Rp 7,21 triliun," sebutnya.

 

Bendahara Negara ini juga melanjutkan bahwa pandemi Covid-19 tidak dapat diprediksi kapan akan berakhir. Satu sisi pemerintah berpikir dalam jangka panjang harus tetap bisa menyelenggarakan proses pendidikan.

 

"Kita harus memanfaatkan krisis ini menggunakan krisis untuk merubah. Coba sebagian di akselerasi dalam situasi seperti ini jangan kemudian mengambil excuse atau alasan ini tidak bisa dilakukan. Justru pada saat krisis kita ingin reformasi itu di akselerasi di semua hal pendidikan kesehatan sosial dan juga dari sisi belanja pemerintah," tandas dia.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Meski Pandemi, Pemerintah Tetap Jalankan Reformasi Sistem Pendidikan

Trending Now

Iklan

iklan