Digitalisasi Penyiaran sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan

Rabu, 21 Oktober 2020 | 16:37 WIB Last Updated 2020-10-21T12:40:57Z

Kabarpendidikan.id Dunia virtual seolah menjadi rekan setia bagi kita dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari dimasa pandemi. Mulai dari aktivitas jual beli, mencari hiburan, hingga ke proses belajar mengajar, tak dapat dilepaskan dari proses digitalisasi.

 

Zoom, Google Meet, dan Class room menjadi sebagaian kecil dari berkembangnya korporasi penyedia jasa room virtual, fungsinya begitu terasa saat masa pandemi ini terutama sebagai solusi keberlangsungan kegiatan belajar mengajar pada sektor pendidikan.

 

Namun semua digitalisasi ini memilki dampak yang sama dan menjadi problem yang tidak bisa dihindarkan ketika kita memanfaatkan kemudahan digitalisasi yaitu signal internet.

 

Kita akhirnya sama sama menyadari satu cara yang dapat dimaksimalkan menjadi solusi alternatif sekaligus menjadi media lain dalam menerapkan digitalisasi masif pembelajaran yang bisa dijangkau dari rumah dan dapat diakses oleh berbagai individu pendidikan di daerah manapun, solusunya penyiaran televisi.

 

Pemerintah merespon permasalahan tersebut akhirnya bertindak mencari solusi. Melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan digitalisasi penyiaran dilaksanakan pada 2022.
 
Proses digitalisasi penyiaran ini dilakukan melalui migrasi penyiaran televisi dari analog ke digital, atau analog switch off (ASO).
 
dikutip dari laman Media.com, Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Mulyo Hadi Purnomo mengatakan KPI menyambut baik rencana diterapkannya digitalisasi penyiaran.

 

"ASO sebagai sebuah transformasi teknologi siaran yang akan memberi banyak manfaat bagi publik, khususnya di wilayah perbatasan sebagai beranda terdepan negara, wilayah tertinggal, dan wilayah terpencil," ucap Mulyo Hadi pada acara Sosialisasi dan Publikasi Menjaga Indonesia dan Perbatasan Melalui Penyiaran Digital yang digelar secara daring pada Jumat, 16 Oktober 2020.
 
Kegiatan sosialisasi dan publikasi penyiaran digital tersebut diprakarsai KPI bekerja sama dengan Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo yang digelar secara daring dengan peserta dari seluruh Tanah Air, khususnya dari wilayah perbatasan antar negara.

 

Lebih lanjut Mulyo Hadi menjelaskan, meningkatnya akses informasi akan mendorong peningkatan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.
 
“Muara dari digitalisasi ini adalah meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat,” kata dia.
 
Manfaat lain dari penyiaran digital adalah semakin beragamnya konten siaran yang hadir ke tengah publik, termasuk semakin luasnya penyiaran kebudayaan lokal.
 
"Hal ini karena digitalisasi membuka peluang yang lebih luas bagi pelaku industri penyiaran. Jika selama ini ada keterbatasan frekuensi untuk kiprah industri dalam dunia penyiaran, dengan diterapkannya digitalisasi maka kanal-kanal frekuensi yang dapat digunakan semakin banyak," ucapnya.
 

KPI berharap digitalisasi penyiaran dapat dimanfaatkan untuk menghadirkan konten siaran yang edukatif dan informatif. Khusus untuk wilayah perbatasan, penyiaran digital ini diharapkan menjadi ruang untuk menyapa masyarakat di beranda terluar negeri ini.
 
"Kehadiran siaran televisi digital di wilayah perbatasan diharapkan mampu meningkatkan rasa cinta Tanah Air, serta menguatkan integrasi nasional," kata Mulyo Hadi.
 
Pelaksanaaan digitalisasi penyiaran sebenarnya sudah mulai dilaksanakan secara bertahap sejak 2017. Kerja sama KPI dengan Kominfo berhasil meluncurkan secara resmi siaran perdana televisi digital di beberapa wilayah perbatasan antar negara, yaitu Nunukan (Kalimantan Utara), Batam (Kepulauan Riau), dan Jayapura (Papua).
 

Televisi digital diprediksi mampu menyuguhkan kualitas siaran lebih baik serta dapat menjangkau wilayah Indonesia lebih luas bahkan hingga ke kabupaten, kota dan desa.
 
Upaya pemerintah mengalihkan televisi analog menjadi digital karena alasan efisiensi. Teknologi televisi analog yang saat ini digunakan stasiun televisi nasional dinilai menghabiskan sumber daya besar pada spektrum 700MHz.

Peralihan dari televisi analog ke televisi digital dinilai mendukung peningkatan pendapatan negara secara signifikan melalui dividen digital yang ditinggalkan penyiaran televisi analog setelah beralih ke televisi digital.
(LBM)
 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Digitalisasi Penyiaran sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Pendidikan

Trending Now

Iklan

iklan