KabarPendidikan.id - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) menyelenggarakan dan memfasilitasi kegiatan Seminar Nasional Reformulasi Sejarah Nasional dan Sejarah Publik di Era Digital dengan tema Tantangan, Peluang dan Partisipasi Generasi Z, yang dilaksanakan secara hybrid, luring di Aula Ahmad Dahlan, FKIP Uhamka dan secara daring melalui Zoom Meeting, Sabtu (13/12).
Seminar Nasional Reformulasi Sejarah Nasional dan Sejarah
Publik di Era Digital merupakan kegiatan Kementerian Kebudayaan RI, Masyarakat
Sejarah Indonesia (MSI) dan Uhamka dalam mengikutsertakan Generasi Muda atau
Generasi Z, yang berasal dari kalangan mahasiswa, untuk reformulasi dan
melestarikan Sejarah Indonesia, serta meningkatkan minat mereka terhadap
keberadaan sejarah Indonesia yang sedang menghadapi tantangan perkembangan
zaman dan teknologi, melalui menulis langsung Sejarah Indonesia yang akurat dan
tidak bias, dengan wawasan dan pengetahuan luas para generasi muda.
Seminar dihadiri oleh Desvian Bandarsyah selaku Wakil Rektor
II Uhamka, Muhammad Dwifajri selaku Wakil Rektor IV Uhamka, Susanto Zuhdi
selaku Penasehat MSI, Agus Santoso selalu Pengurus Pusat MSI, Purnama Syae
Purrohman selaku Dekan FKIP Uhamka, para pengurus MSI dan partisipan seminar
yang berasal dari mahasiswa Uhamka dan partisipan seluruh Indonesia yang hadir
di Zoom Meeting.
Muhammad Dwifajri selaku Wakil Rektor IV Uhamka, mewakili
Rektor Uhamka, menyampaikan bahwa Seminar ini merupakan bentuk kolaborasi
kepercayaan dari Kementrian Kebudayaan RI dan MSI kepada Uhamka, dalam
memberikan wawasan mengenai peran penting generasi muda, dalam ikut serta
melestarikan sejarah Indonesia, dengan menulis langsung Sejarah Indonesia
sesuai dengan wawasan mereka yang akurat.
"Kegiatan ini merupakan bentuk kepercayaan dari
Kementrian Kebudayaan dan MSI, melalui Seminar ini, kita akan melihat sejarah
Indonesia ditelusuri dan ditulis langsung oleh para Generasi Muda Indonesia
yang berasal dari mahasiswa sehingga lebih akurat dan membangun masa depan
Indonesia yang lebih baik kedepannya, melalui wawasan Sejarah yang baik dan
akurat," ucap Muhammad Dwifajri.
Dilain pihak, Susanto Zuhdi selaku Penasehat MSI
menyampaikan apresiasi dan harapannya bagi para generasi muda, yang berasal
dari kalangan mahasiswa, untuk bisa ikut serta melakukan reformulasi Sejarah
Indonesia yang lebih akurat, berdasarkan wawasan sejarah mereka, dalam
membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan.
"Sejarah itu merupakan identitas bangsa, sehingga para
generasi muda, terutama dari kalangan mahasiswa harus bisa berkontribusi dalam
ikut serta membangun kembali sejarah bangsa ini yang lebih akurat, melalui
pemikiran, wawasan dan gagasan mereka tentang Sejarah Indonesia yang akurat
dalam bentuk karya tulis dan diskusi panel ini. Sejarah Indonesia harus kita
Reformulasi kembali dan kita bangun kembali, dalam mewujudkan masa depan
Indonesia yang lebih baik," ucap Susanto.