KabarPendidikan.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno menyampaikan bahwa Kegiatan belajar mengajar di daerah-daerah yang terkena dampak banjir dan longsor di Sumatra dipastikan akan tetap dimulai sesuai jadwal, yaitu pada 5 Januari 2026, Senin (29/12).
Pemerintah mencatat ribuan sekolah terdampak bencana ini. Di
Sumatera Barat misalnya, terdapat ratusan sekolah yang rusak berat sehingga
puluhan di antaranya harus menggelar pembelajaran di tenda. Begitu pula di
Sumatera Utara, belasan sekolah yang mengalami kerusakan total juga akan
menggunakan fasilitas darurat agar siswa tetap bisa belajar.
Meskipun dalam kondisi darurat, pemerintah menjamin proses
pendidikan akan tetap berjalan sebaik mungkin. Pratikno menegaskan bahwa tim
dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sudah turun langsung ke lapangan
untuk memastikan persiapan ini. Tujuannya adalah agar hak anak-anak untuk
mendapatkan pendidikan tetap terpenuhi meski di tengah situasi yang sulit.
Pratikno menjelaskan bahwa tidak semua sekolah bisa
langsung menggunakan ruang kelas seperti biasa. Bagi sekolah yang bangunannya
rusak parah atau masih dalam proses pembersihan, kegiatan belajar akan
dilakukan di tenda-tenda darurat. Saat ini, ratusan sekolah di Aceh, Sumatera
Barat, dan Sumatera Utara masih terus diperbaiki dan dibersihkan, dengan target
sebagian besar sudah siap digunakan pada tanggal 4 Januari. Meskipun dimulai
serentak, ia menyebutkan bahwa cara pelaksanaannya akan disesuaikan dengan
kondisi masing-masing sekolah.