KabarPendidikan.id - Presiden RI Prabowo Subianto menerima kunjungan pimpinan perusahaan konglomerasi Rusia, AFK Sistema PAO, di Istana Kepresidenan Jakarta.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Menteri Investasi dan
Hilirisasi Rosan Roeslani, Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim dan
Energi Hashim Djojohadikusumo, Co-founder AFK Sistema Vladimir Yevtushenkov,
serta Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Gennadievich Tolchenov.
“Ini lanjutan dari pertemuan di St. Petersburg pada Juni
atau Juli, kurang lebih. Kami kemudian kembali bertemu untuk mem-follow up
beberapa bentuk kerja sama,” tutur Rosan.
Menurut Rosan, agenda pertemuan mencakup sejumlah potensi
investasi, khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan.
Pertama, dalam sektor kesehatan, Rosan menyebutkan bahwa
Sistema sedang mengeksplorasi peluang kerja sama dengan Biofarma dan Kimia
Farma.
Ia menyampaikan bahwa terkait potensi kerja sama tersebut,
Sistema telah mengadakan pertemuan dengan Biofarma dan Kimia Farma.
Rosan menjelaskan bahwa Sistema mengelola sekitar 160 rumah
sakit, menjadikannya jaringan RS terbesar di Rusia, sekaligus perusahaan utama
dalam sektor paten dan produksi obat.
“Utamanya terkait kesehatan dan farmasi. Semoga kolaborasi
ini dapat membantu menurunkan harga obat di Indonesia, yang relatif lebih mahal
dibandingkan negara lainnya,” tuturnya.
Kerja sama kedua yang dibahas adalah pembuatan kapal
penumpang berbasis listrik dengan kapasitas 100–200 orang untuk kebutuhan
transportasi antarpulau.
“Pembahasan terkait hal itu juga sudah mulai berlangsung,
dan mereka berencana membangun fasilitas manufakturnya di Indonesia,” ujarnya.
Selanjutnya, Rosan mengungkapkan bahwa mereka juga tertarik
bekerja sama di sektor perhotelan dengan mengoperasikan sejumlah hotel di
Indonesia.
Terakhir, terdapat peluang kerja sama di sektor pendidikan
bahasa Rusia. Ia menjelaskan bahwa pertemuan tersebut membahas rencana
pengiriman instruktur untuk memberikan pelatihan bahasa Rusia di beberapa
perguruan tinggi.
adp