KabarPendidikan.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab Gowa) menunjukkan komitmen kuat dalam mencetak generasi unggul dan berkarakter melalui program 1 desa 1 hafidz, dengan angkatan kedua kini menjalani masa ta'aruf di Lembaga Pendidikan Mahasantri(LPM) Gowa.
Sitti Husniah Talenrang selaku Bupati Gowa, menekankan bahwa
pendidikan menjadi landasan penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) , terutama yang berbasis keagamaan.
“Pendidikan menjadi fondasi penting untuk meningkatkan
kualitas SDM, dan program ini sejalan dengan semangat Gowa Caradde yang
mendorong anak-anak untuk mengaji 15-30 menit setiap hari sebelum belajar,”
tutur Sitti.
Sitti berharap LPM dapat mencetak generasi yang unggul dan
berakhlak, dan mengajak seluruh camat dan kepala desa untuk mendukung program
ini dengan mengirimkan putra-putri terbaik mereka.
“Nantinya, kita pasti akan kewalahan karena pendaftar yang
semakin banyak dan tertarik. Apalagi anak-anak kita yang lulus akan menjadi
putra-putri kebanggaan daerah,” ujar Sitti.
Bupati Gowa berpesan kepada Mahasantri angkatan kedua untuk
menjadi generasi yang disiplin, jujur, solid, dan rendah hati dalam menuntut
ilmu.
“Sebagai Mahasantri, kalian tidak hanya dituntut untuk
menghafal Al-Qur’an, tapi juga harus menyeimbangkan akademik dan spiritual.
Jaga selalu kekompakan dan hubungan emosional di antara kalian,” pesannya.
Sementara, Taufiq Mursad selaku Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Gowa, menyatakan bahwa tahun ini adalah masa orientasi untuk angkatan
kedua Mahasantri. Sebelumnya, angkatan pertama berhasil menghafal 30 juz dengan
persentase 71,68% dan meraih IPK rata-rata 3,7-3,9, melebihi target yang
ditetapkan.
“Angkatan kedua ini diikuti oleh 134 mahasantri terpilih,
dengan rincian 68 putra dan 66 putri. Kami telah mengembangkan program ini
hingga ke tingkat dusun, sehingga lebih banyak yang bisa bergabung dan menjadi
hafidz,” katanya.
Selain itu, LPM Gowa juga menjalin kerja sama dengan UIN
Alauddin Makassar untuk memperkuat kurikulum akademik dan keagamaan. Alfiah
Khaerah Rahman, salah satu Mahasantri asal Maradekayya, mengaku bergabung
karena keinginan sendiri dan merasa terbantu karena seluruh biaya ditanggung
pemerintah.
“Saya memiliki keinginan sendiri untuk bergabung dengan
program ini, dan sebelumnya ada yang merekomendasikan saya. Insya Allah, saya
optimis bisa menyelesaikan program ini tepat waktu karena sangat bermanfaat
bagi kami yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi, terutama bagi saya yang
berasal dari keluarga petani,” jelasnya.
Pembukaan Masa Ta'aruf atau orientasi ini turut dihadiri
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar, Prof Dr Muhaimin,
Direktur Lembaga Pendidikan Mahasantri, Zaenal, beberapa Pimpinan SKPD, Kabag
dan seluruh Camat se-Kabupaten Gowa.
adp