KabarPendidikan.id - Di setiap sudut kampus UHAMKA, dari ruang kuliah hingga halaman masjid yang teduh, tersimpan kisah panjang tentang perjuangan, ilmu, dan pengabdian. Enam puluh delapan tahun sudah universitas ini menapaki jalan dakwah melalui pendidikan—menyemai benih ilmu yang tumbuh dari nilai-nilai Islam dan kemanusiaan.
Nama HAMKA yang melekat di dinding setiap gedung bukan
sekadar nama besar. Ia adalah spirit yang hidup—warisan dari seorang ulama yang
berpikir dengan hati dan berdakwah dengan pena. Universitas Muhammadiyah Prof.
DR. HAMKA (UHAMKA) lahir dari semangat untuk melanjutkan cita-cita besar Prof.
DR. Haji Abdul Malik Karim Amrullah, tokoh Muhammadiyah yang dikenal luas
sebagai Buya HAMKA.
Pemberian nama ini bukan keputusan sembarangan. Berdasarkan
nota kesepahaman antara keluarga besar Buya HAMKA dan Pimpinan Pusat
Muhammadiyah, nama tersebut dipilih karena melambangkan nilai-nilai yang
sejalan dengan visi pendidikan Islam: belajar sepanjang hayat, mandiri, dan
tuntas dalam pengabdian.
Buya HAMKA: Ilmu yang Berpadu dengan Iman
Buya HAMKA adalah sosok multidimensi—ulama yang intelektual,
intelektual yang ulama. Karyanya melintasi banyak bidang: sastra, jurnalistik,
tafsir, hingga filsafat. Dalam dirinya, ilmu dan iman berpadu tanpa batas.
Ia menulis, berdakwah, dan berpikir bukan untuk dirinya sendiri, melainkan
untuk mencerahkan umat. Keteladanan itulah yang menginspirasi UHAMKA untuk
menjadikan pendidikan sebagai medan dakwah dan pencerahan.
Pada tahun 2011, negara menganugerahkan gelar Pahlawan
Nasional kepada Buya HAMKA. Pengakuan itu bukan hanya penghormatan pada seorang
tokoh, melainkan pengingat bahwa ilmu yang disertai iman akan selalu abadi
dalam sejarah.
UHAMKA: Dari Perjuangan ke Keunggulan
Perjalanan panjang UHAMKA tak lepas dari semangat pembaruan
Muhammadiyah. Berawal dari cita-cita mencerdaskan bangsa, kini universitas ini
tumbuh menjadi lembaga pendidikan tinggi yang kokoh dengan karakter, unggul
dalam mutu, dan luas dalam jangkauan.
Berkat komitmen dan kerja keras seluruh sivitas akademika,
UHAMKA berhasil meraih akreditasi Unggul dari BAN-PT melalui Keputusan No.
290/SK/BAN-PT/AK-ISK/PT/VI/2022.
Hingga kini, UHAMKA menaungi 10 Fakultas dan Sekolah Pascasarjana, mulai dari
Diploma III (D3) hingga Doktor (S3), yang terus berkembang seiring kebutuhan
masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS).
Namun, lebih dari sekadar institusi pendidikan, UHAMKA
adalah rumah bagi cita-cita. Di sinilah ilmu diajarkan dengan hati, dan
nilai-nilai Islam ditanamkan dengan cinta.
Makna Logo Milad ke-68: Semangat yang Tak Pernah Padam
Tahun ini, UHAMKA menapaki usia 68 tahun pada 18 November
2025. Setiap perayaan milad selalu menghadirkan simbol dan makna yang
merefleksikan perjalanan universitas. Logo milad ke-68 menjadi penanda semangat
yang tak pernah padam—tentang kesinambungan, pertumbuhan, dan harapan.
Angka 6 dan 8 yang Menyatu
Angka 6 dan 8 bukan sekadar lambang usia, tetapi cerminan
perjalanan yang terus berputar tanpa henti. Bentuknya yang mengalir
menggambarkan organisasi yang dinamis dan adaptif, senantiasa menyesuaikan diri
dengan zaman tanpa kehilangan arah nilai.
Logo Muhammadiyah
Di dalam logo, terdapat lambang Muhammadiyah—simbol bahwa
UHAMKA berdiri sebagai bagian dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menjadikan
pendidikan sebagai jalan perjuangan yang berlandaskan nilai-nilai Islam.
Garis Putih yang Mengalir: Buku dan Daun
Garis putih di tengah angka membentuk buku terbuka, tanda
dari pendidikan, literasi, dan pengetahuan. Namun, jika diperhatikan lebih
dalam, garis itu juga menyerupai daun—melambangkan kehidupan, keberlanjutan,
dan keharmonisan dengan alam.
Dua makna yang berpadu indah: ilmu yang tumbuh, dan kehidupan yang tercerahkan.
Warna-Warna Kehidupan
- Hijau
melambangkan pertumbuhan dan harmoni.
- Biru
merepresentasikan kedalaman ilmu dan ketenangan batin.
- Kuning
menggambarkan cahaya harapan dan optimisme masa depan.
- Oranye
menandakan semangat, energi, dan keberanian untuk berinovasi.
Seluruh warna itu berpadu menjadi satu kesatuan yang
menggambarkan jiwa UHAMKA: lembaga pendidikan yang menebar ilmu, menjaga nilai,
dan menumbuhkan kehidupan.
Refleksi 68 Tahun: Dari Kampus untuk Dunia
Enam puluh delapan tahun bukan sekadar angka—ia adalah
perjalanan panjang tentang dedikasi, keyakinan, dan pengabdian. Dari generasi
ke generasi, UHAMKA terus menjadi wadah bagi insan yang ingin belajar, tumbuh,
dan memberi makna bagi sesama.
Logo milad ke-68 menjadi cermin perjalanan itu. Seperti buku
yang tak pernah selesai ditulis, kisah UHAMKA akan terus berlanjut—tentang ilmu
yang menumbuhkan, iman yang menenangkan, dan amal yang menerangi dunia.
Kini, di usia yang semakin matang, UHAMKA berdiri teguh
sebagai universitas yang menebar cahaya ilmu, menjaga alam dan kehidupan, serta
berakar kuat pada nilai-nilai Islam demi peradaban dunia.
Sebab bagi UHAMKA, setiap tahun bukan sekadar perayaan usia, melainkan
pengingat bahwa pendidikan adalah dakwah, dan dakwah adalah cahaya yang tidak
pernah padam.
Selengkapnya video filosofi logo milad ke-68 UHAMKA (klikdi sini)