Nus Ganikmeye selaku Wakil Ketua II DPRK Nduga, menyoroti langsung persoalan tersebut saat kunjungan ke SMP Negeri 1 Kenyam pada Kamis (11/9/2025). Ia mengaku prihatin melihat kondisi sekolah di ibu kota kabupaten itu.
“Banyak masalah yang dihadapi guru-guru di Nduga, khususnya di Kenyam. Kebanyakan yang aktif hanya guru honorer, sedangkan guru tetap tidak berada di tempat meski gajinya tetap berjalan,” ujar Nus kepada Jubi.
Politikus NasDem itu mendesak Pemkab Nduga segera mengambil langkah tegas. “Kami meminta Pak Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan untuk memprioritaskan kebutuhan sekolah, baik pembangunan fisik maupun kesejahteraan guru. Pendidikan adalah layanan dasar, tidak boleh main-main,” tegasnya.
Keluhan juga datang dari Markus Sonda, guru SMK Pertanian Kenyam. Ia mengungkapkan sekolah masih kekurangan tenaga pendidik di mata pelajaran inti. “Kami terpaksa saling membantu mengajar pelajaran yang sebenarnya bukan bidang kami, karena guru pertanian, bahasa Indonesia, dan seni budaya masih sangat kurang,” ungkapnya.
Selain tenaga pengajar, masalah rumah dinas juga mencuat. Markus menyebut banyak guru harus tinggal berdesakan, 13 hingga 15 orang dalam satu rumah. “Kami benar-benar tersiksa. Pemerintah harus segera menyediakan fasilitas perumahan bagi guru,” katanya.
DYL