KabarPendidikan.id - Sekolah Rakyat menghadirkan terobosan baru dalam dunia pendidikan Indonesia dengan meluncurkan program pemetaan bakat siswa menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) bernama Talent DNA ESQ. Inovasi yang dikembangkan oleh motivator Ary Ginanjar Agustian ini bertujuan mengidentifikasi potensi, minat, dan proyeksi profesi siswa sejak awal masuk sekolah.
Menteri Sosial,
Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa gagasan ini merupakan yang pertama kali
dilakukan dalam menerapkan kurikulum digital melalui AI dalam membantu
pembelajaran dan mengetahui potensi akademik siswa.
“Ini pertama kali
di Indonesia, sekolah memetakan bakat dan talenta siswa sejak awal masuk.
Karena seluruh siswa Sekolah Rakyat tidak menggunakan tes akademik,” ujar Saifullah
Yusuf.
Pemetaan berbasis
AI dilakukan secara menyeluruh untuk menggali potensi siswa, memberi
rekomendasi pengembangan, sekaligus menyesuaikan dengan kebutuhan masa depan.
Dari 6.494 siswa Sekolah Rakyat yang dipetakan Universitas Ary Ginanjar, minat
terbagi cukup seimbang: 39,2% sosial, 38,1% STEM, dan 22,8% bahasa.
Lebih rinci,
proyeksi profesi siswa juga beragam, mulai dari teknik dan teknologi informasi
sebesar 31%, pendidikan dan hukum sebesar 23,9%, kesehatan sebesar 22,9%, media
dan seni sebesar 11,6%, hingga bisnis perikanan dan perkebunan (9,2%). Temuan
ini menunjukkan potensi siswa tidak terpaku pada satu bidang tertentu.