KabarPendidikan.id - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Mendikdasmen RI) menerapkan sistem pembelajaran kurikulum perkuliahan di Sekolah Rakyat sebagai sebuah kemudahan bagi para siswa untuk mengambil mata pelajaran sesuai dengan kemampuan mereka layaknya sistem SKS Perkuliahan.
Program Sekolah
Rakyat sendiri ditujukan untuk memberi akses pendidikan gratis bagi anak-anak
dari keluarga kurang mampu, sebagai upaya menghadirkan kesetaraan pendidikan di
seluruh Indonesia dengan menghadirkan sistem pembelajaran yang inovatif dan
kurikulum sesuai dengan perkembangan zaman.
Dalam paparannya,
Prof. Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat menggunakan kurikulum
multi-entry dan multi-exit yang memberi keleluasaan bagi siswa untuk masuk
kapan saja dan menyelesaikan studi sesuai kemampuan.
“Kurikulum
Sekolah Rakyat dirancang fleksibel dengan model multi-entry dan multi-exit,
sehingga siswa bisa masuk kapan saja dan lulus sesuai kemampuan layaknya
seperti mahasiswa yang mnegambil SKS Mata Pelajaran sesuai dengan kemampuan
studi mereka,” kata Prof. Mu’ti.
Dilain pihak, Menteri
Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf menegaskan Sekolah Rakyat yang
dipersiapkan enam bulan sebelum resmi berjalan pada 14 Juli lalu. Ia
mengapresiasi gagasan Prof. Abdul Mu’ti beserta timnya yang dinilai berhasil
merancang program secara tepat waktu.
“Saya
menyampaikan apresiasi kepada Prof. Mu’ti dan tim yang telah bekerja dengan
baik dan tepat waktu, sehingga seluruh proses dapat berjalan lancar sejak
diresmikan pada 14 Juli yang lalu,” ujarnya.