KabarPendidikan.id - Dua siswa SD dari SD Cikal Lebak Bulus bernama Rashad Akma Alaydrus dan Anya Prameswari Firmansyah berhasil meraih medali emas dan perunggu dalam Vanda International Science Competition yang diikuti 28 negara dengan 6.728 siswa di dunia.
Murid kelas 5 dan 6 SD tersebut berhasil menjawab 20 soal Sains dengan bentuk narasi story telling dan
juga membawakan isu dunia yang memiliki sangkut paut dengan Sains dan
Matematika.
Siswa kelas 6 SD yaitu Anya mengatakan tidak mudah menjawab
soal sain dalam kompetensi yang dihadapinya. Banyak soal yang dia
kerjakan merupakan soal berbasis soal cerita yang menghubungkan antara sains
dan matematika
“Pas Kompetensi Vanda
saat itu, banyak banget soalnya susah dikerjakan. Terutama soal sains dan
matematika yang berbasis soal cerita. Soalnya itu panjangnya 1 halaman penuh
dan menceritakan peristiwa terulang, juga waktu kita gak terlalu banyak. Jadi
gak sempet buat cek lagi pas udah selesai.” Ucapnya
Rashad siswa kelas 5 SD ini pertama kali mengikuti Vanda dan
mengatakan jika soal yang dikerjakannya sangatlah menantang. Hampir setiap soal
yang dia kerjakan, berbeda dengan soal yang dikompetisikan.
“Aku berlatih untuk Vanda sebelum berkompetisi, terus belajar agar pas
kompetensi nanti sudah menguasai materi yang diujikan. Namun, pas tesnya
dilaksanakan, semua pertanyaan
yang ada saat lomba ternyata lebih sulit dan berbeda dari yang
aku pelajari.” Ujar Rashad.
Lain halnya, Anya siswa kelas 6 SD yang berhasil membawa
medali emas ke-19 juga mengatakan rasa syukur dan bahagia atas usaha yang sudah
dibuat olehnya selama ini.
“Aku senang dan bangga
dapat membawa mendali emas dalam ajang kompetisi Vanda ini, aku bersyukur
banget dan senang bisa berpartisipasi dalam ajang ini Bersama dengan murid
Cikal lain yaitu Rashad.” Tuturnya.
Rashad bercerita bahwa kompetisi ini adalah kompetisi sains
tingkat internasional pertama kali yang diikuti olehnya. Perasaan besar ingin
tahu terhadap ilmu sains membuatnya untuk mencoba mengikuti kompetisi ini dan
dapat sebagai sarana yang menyenangkan untuknya.
“Aku bahagia banget ketika dapat perunggu, padahal aku ikut
kompetisi ini untuk tau bagaimana keseruannya tetapi aku bisa mendapatkan
prestasi dalam kompetisi ini. Kompetensi ini menjadi pertama bagiku dalam berlomba
pengetahuan sains yang merupakan kesukaanku dalam berpikir kritis dan kreatif
dan banyak teman teman lain di lomba yang suka sains sepeti aku.” Pungkasnya.
Asmaul
Husna Cantika Wiradika/GJF