Maraknya kasus bullying terjadi di lingkungan pendidikan, mengakibatkan sekolahdianggap menjadi tempat yang mengerikan. Padahal seharusnya sekolah menjadi ruang aman bagi siswa. Bullying biasanya terlihat seperti candaan, namun dampak serius dapat ditimbulkan dari prilaku tersebut.
Bayu (26/10) mengatakan bahwa korban bullying dapat mengalami gangguan emosional atau psikis yang menyakitkan dalam jangka Panjang. Solusi mencegahnya bisa dengan melibatkan para guru sebagai figur yang positif dan meningkatkan iklim sekolah. Selain itu, adanya aturan tanpa harus menambah tekanan pada siswa yang bisa dilakukan secara tegas.
Kasus bullying dapat dihindari dengan cara fokus terhadap beberapa aspek yaitu pendidikan kolaboratif dan komunikatif yang bisa diintegrasikan pada kurikulum serta pemikiran kritis dalam membentuk pola pikir yang sehat dapat menjadi fondasi utama.
“Penting adanya penerapan yang sesuai dengan kebijakan pemerintah yaitu konsep sekolah ramah anak. Namun, akibat dari kurikulum pendidikan yang kini bertambah detail, adanya tekanan nilai belajar, dan jumlah mata pelajaran yang bertambah membuat semakin besarnya beban yang dihadapi siswa,” ujar Bayu, Dosen Program Studi Bahasa Inggris tersebut.
Oleh karena itu, lingkungan pendidikan di sekolah bukan hanya dilihat dari segi akademik. Tetapi, kesejahteraan mental dan fisik siswa juga dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan produktif.
(Jasmine KR/Dyl)