Sistem Ekonomi Islam vs Sistem Ekonomi Konvesional

Sabtu, 12 Agustus 2023 | 09:50 WIB Last Updated 2023-08-12T02:50:00Z

 


 

Oleh : Sabila Agnia

 Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka


 

Ilmu ekonomi merupakan suatu studi yang mempelajari bagaimana masyarakat memilih penggunaan sumberdaya yang langka guna untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Sumberdaya atau biasa disebut sebagai faktor produksi adalah segala sesuatu yang digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Sehingga menentukan pilihan barang dan saja menjadi hal yang penting untuk mendapatkan kepuasan yang maksimum. Pilihan yang dimaksud menyangkut pilihan dalam kegiatan produksi, konsumsi serta kegiatan distribusi barang dan jasa di tengah masyarakat. 

 

Terdapat perbedaan yang sangat penting antara sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi konvesional. Menurut sistem ekonomi konvesional, permasalahan ekonomi yang sebenarnya ialah kelangkaan barang dan jasa. Hal tersebut disebabkan setiap manusia memiliki kebutuhan yang beranekaragam dan jumlahnya tidak terbatas, sementara sumberdaya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya terbatas. Setiap kebutuhan yang ada pada diri manusia menuntut untuk selalu dipenuhi oleh sumberdaya yang jumlahnya terbatas. Oleh karena itu di satu sisi kebutuhan manusia tidak terbatas sementara sumberdaya yang digunakan untuk memenuhinya terbatas, maka munculah konsep kelangkaan.

 

Sedangkan sistem ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid sebagimana dirangkum dalam Rukun Iman dan Rukun Islam. Dalam Islam sumberdaya sebenarnya tidak terbatas, tetapi manusia sebagai hamba Allah diminta untuk mengelola sumberdaya yang ada dengan baik dan tidak merusaknya. Hal ini karena apa pun yang dilakukan manusia di dunia akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah SWT. Allah menciptakan sesuatu itu sudah seimbang tidak melebihi dan tidak menguranginya. Sehingga sumberdaya yang ada adalah tidak terbatas tetpai kebutuhan manusialah yang terbatas, tetapi terkadang manusia menjadi rakus yang menyebabkan sumberdaya menjadi tidak terbatas.

 

Untuk memecahkan masalah perekonomian tersebut hal yang bisa kita lakukan yaitu. Pertama, efisiensi maksud dari efesiensi adalah perekonomian memproduksi dengan biaya yang minimum. Kondisi belum efesien jika biaya masih bisa dihemat, kerusakan alam masih bisa dikurangi, dan sumberdaya belum digunakan secara optimal. Kondisi yang tidak efesien dapat disebabkan oleh pemerintah seperti peraturan pemerintah monopoli dan proteksi. Hal lain yang dilakukan oleh oknum pemerintah yang korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang dapat menyebabkan: sumber daya yang tercemar, banjir, polusi, kemacetan, dan lain-lain.

 

Kedua, melakukan pemerataan dapat dilakukan dengan pengurangan penduduk kelompok miskin, pendistribusian yang sama rata, dan melakukan sesuatu yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Maksud dari situasi dan kondisi yaitu seperti gaji sesuai dengan apa yang dikerjakannya, yang lemah dilindungi, yang kaya dikenakan pajak dan yang lemah diberikan subsidi. Dan yang ketiga yaitu pertumbuhan, peningkatan output secara keseluruhan dalam suatu perekonomian dapat diukur dengan satuan mata uang. Contoh penjumlahan dalam sektor pertanian, output sektor industri dan jasa. Jika output meningkat maka terjadilah pertumbuhan ekonomi di dalam negara tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sistem Ekonomi Islam vs Sistem Ekonomi Konvesional

Trending Now

Iklan

iklan