Perkembangan Transformasi Indonesia Perlu Kontribusi dari Perguruan Tinggi

Kamis, 15 Juni 2023 | 15:29 WIB Last Updated 2023-06-15T08:29:02Z

 


KabarPendidikan.id - Perguruan tinggi perlu berkontribusi bagi transformasi Indonesia tidak hanya transformasi ekonomi tetapi juga transformasi sosial dan tata kelola. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti. Dalam hal ini, Amalia mengutarakan hal tersebut dalam acara Rektor Berbicara untuk Indonesia Emas 2045 yang diselenggarakan di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (6/6).

 

Ia menuturkan bahwa transformasi sosial akan menciptakan manusia Indonesia yang unggul.

 

“Transformasi ekonomi dibutuhkan untuk bisa membawa Indonesia keluar dari middle-income trap sebelum tahun 2045," ujar Amalia.

 

Selain itu, transformasi tata kelola akan menciptakan pelayanan publik berkualitas dan masyarakat sipil yang partisipatif. Acara Rektor Berbicara untuk Indonesia Emas 2045 dihadiri 20 rektor perguruan tinggi di Indonesia yakni Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Hassanudin, Universitas Airlangga, Universitas Mulawarman, Universitas Brawijaya, Universitas Andalas, serta Universitas Syiah Kuala.

 

Disisi lain, kegiatan ini dihadiri pula oleh pimpinan Universitas Mataram, Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Universitas YARSI, Universitas Bina Nusantara, Universitas Pattimura, Universitas Islam Internasional Indonesia, Universitas Cenderawasih, dan Universitas Sumatera Utara.

 

Dilain pihak, Suharso Monoarfa selaku Menteri PPN/Kepala Bappenas mengatakan bahwa pertumbuhan GNI per-kapita perlu dilihat dari sudut pandang kemampuan mengubah struktur sosial masyarakat Indonesia.

 

"Sebenarnya yang kita ingin entaskan dan naikkan adalah mereka yang berada di dalam golongan menengah ke bawah. Mereka yang hampir miskin, miskin, dan miskin sekali, harus naik kelas," ucap Suharso.

 

Sasaran tersebut selaras dengan upaya mencapai Visi Indonesia Emas 2045 diantaranya dengan mewujudkan 80 persen penduduk Indonesia berpendapatan menengah di 2045.

 

Untuk mencapai target tersebut, Suharso mendengarkan strategi dari para rektor untuk penyusunan RPJPN 2025-2045.


(SAN)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Perkembangan Transformasi Indonesia Perlu Kontribusi dari Perguruan Tinggi

Trending Now

Iklan

iklan