Pencegahan Stunting Pada Anak

Kamis, 02 Juni 2022 | 11:00 WIB Last Updated 2022-07-04T02:17:18Z

  



Oleh : Lina Desti Puji Lestari

Mahasiswa Uhamka



Permasalahan mengenai stunting di dunia sering sekali menjadi perbincangan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh World Bank, Badan Perserikatan Anak-Anak (UNICEF), dan organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki kasus stunting yang cukup tinggi, sehingga sering  menjadi perbincangan yang hangat di kalangan masyarakat.  Dokter Harto selalu kepala BKKBN mengatatakan diantara 5 juta kelahiran bayi di setiap tahunnya, sebanyak 1,2 juta bayi yang lahir dalam keadaan stunting

Menurut Buletin Stunting dang telah dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI, stunting adalah sebuah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak dibandingkan dengan umurnya. Stunting dapat menyebabkan berbagai gangguan pertumbuhan pada anak. Mulai dari kecerdasaan, tinggi badan, hingga metabolisme pada tubuh.

Kasus stunting banyak di sebabkan oleh beberapa faktor, yakni diantaranya yang paling utama adalah karna pola makan yang kurang sehat. Banyak yang belum tahu jika anak pendek adalah masalah gizi pada pertumbuhan anak. Faktor lainnya dapat disebabkan karna pola asuh yang kurang baik, dan kebersihan lingkungan yang kurang terjaga.

Berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting menurut Peraturan Mentri Kesehatan Momer 39 Tahun 2016 bagi ibu hamil dan menyusui adalah dengan cara memeriksa kehamilan secara rutin dan berkala, melakukan ASI eksklusif selama 6 bulan, rutin memantau perkembangan bayi, memberikan pelayanan kesehatan yang optimal. Kemudian ketika sudah masuk tahap MPASI diberikan asupan gizi yang sesuai dengan kebutuhan anak, dengan berjalannya waktu membiasakan anak untuk melakukan hidup yang sehat dan bersih. Mengajarkan untuk selalu mencuci tangan memakai sabun, terutama dalam waktu-waktu tertentu. Seperti sebelum dan sesudah makan, sesudah membuang air kecil dan besar, ketika memegang barang-barang.

Tidak lupa juga suami berperan dalam mencegah stunting, seperti mengurangi rokok dan minuman alkohol, minum zinc agar spermanya bagus. Menurut Dokter Harto jika ingin menikah, maka calon suami harus menyiapkan asupan yang baik 75 hari sebelum menikah, karena sperma dibuat kurang lebih selama 75 hari.

Pada intinya, untuk mencegah stunting pada anak, Ibu dan ayah harus harus saling berperan satu sama lain, memberikan  usaha yang maksimal agar terciptanya buah hati yang sehat lahir dan batin.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pencegahan Stunting Pada Anak

Trending Now

Iklan

iklan