Budaya Gotong Royong

Selasa, 22 Maret 2022 | 09:21 WIB Last Updated 2022-03-22T02:21:00Z

  




Oleh : Muhammad Roja Asholih

Mahasiswa Uhamka


Mengapa saya mengambil topik mengenai gotong royong? Karena dalam kenyataannya saat ini jiwa dan rasa saling tolong menolong sudah lah memudar, tidak seperti jama dahulu orang tua, kake,nene, bahkan sesepuh kita dahulu yang memiliki jiwa gotong royong dan kekeluargaan yang sangat tinggi dalam keadaan apa pun itu, susah,senang,duka,Bahagia mereka selalu Bersama saling bahu membahu, dan budaya kita pun mengikuti budaya Timur bukan budaya Barat. 

Dengan berkembangnya Zaman dan perubahan arus Globalisasi yang sangat cepat di dunia ini yang merubah segala tatanan tradisional menjadi lebih modern membuat gaya atau pola kehidupan masyarakat Indonesia khususnya yang berada di kota-kota besar berubah dan aga sedikit menjadi manusia individualis, karena dengan satu buah genggaman melalui gawainnya ia bisa melakukan apa pun ini hal-hal yang ia inginkan mulai dari melakukan kegiatan sosialisasi secara virtual, memesan makanan online, memesan jasa online dan sebagainnya. Akan tetapi cara atau proses yang seperti itu membuat adannya benteng bersosialisasi secara langsung dengan sesame manusia, terkadang kalau sedng dalam satu ruangan pun jasad dekat akan tetapi jiwa dan ragannya terasa jauh sekali karena fokusnya hanya ke gawai saja tanpa menghiraukan masyarakat atau manusia yang berada di dekatnnya, sehingga ada ada pepatah mengatakan “dekat terasa jauh, yang jauh terasa dekat”

Kini kita ambil saja contohnyata missal Diperumahan didaerah Jakarta, rasanya sudah jarang sekali kita melihat kegiatan Gotong Royong, kumul bersosialisasi dan lain sebagainya, rasannya sudah jarang, jangankan 1 komplek, rumah yang saling berdekatan pun belum tentu melakukan sosialisasi berbicara setiap harinya, yang ada hanyalah focus bekerja dan hidup secara individu saja, bahkan sudah jarang sekali melihat kegiatan-kegiatan gotong royong kerjabakti membersihkan lingkungan dan lain sebagainnya, karena saat ini hal atau pekerjaan seperti itu sudah di berikan kepada petugas kebersihan yang ada yg dinaungi oleh pemerintah.

Akibat perkembangan jaman ini ditambah dengan pandemic saat ini semakin terasa mulai menipisnya rasa gotong royong sesame makhluk sosial dan hanya focus dengan individunya saja, ajaran ajaran dn kebiasaan baik dari nenek moyang kita dahulu sudah semakin tak terasa kehadirannya, bisa dikatakan gotong royong kini hanya sebuah symbol dan kata-kata saja tidak ada dan jarang sekali ada, bahkan generasi-generasi muda dan remaja saat ini sudah berubah pola pertemanannya dan saat ini sudah tidak memainkan mainan-mainan tradisional yang membutuhkan Kerjasama dan kolaborasi, akan tetapi saat ini anak-anak di abad 21 ini mereka sudah tercemar arus globalisasi dengan kemajuan teknologi yang ada.

Semoga kedepannya mulailah dari diri sendiri untuk menumbuhkan rasa gotong royong Kerjasama , kolaborasi dengan makhluk sosial lainnya sehimhha tumbuh dan tercipta Kembali kebiasaan baik dari nenek moyang kita dahulu yaitu gotong royong saling membantu satu sama lain, karena harus di ingat bahwasanya manusia merupakan makhluk sosial yang tak bisa hidup sendirian dan memerlukan batuan dari orang lain.   


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Budaya Gotong Royong

Trending Now

Iklan

iklan