Manusia dan Gadget

Sabtu, 12 Februari 2022 | 10:46 WIB Last Updated 2022-02-12T03:46:00Z

 



Oleh : Chika Syahira Dhana

Mahasiswa FIKES Uhamka


Dengan gadget, dunia ada dalam genggaman. Itulah perumpamaan yang pantas dengan realita hadirnya gadget di tengah-tengah kehidupan manusia saat ini. Modernisasi membawa manusia pada perubahan gaya hidup yang serba instan. Hadirnya gadget sebagai hasil teknologi sains modern sedikit banyak mempengaruhi hampir setiap sisi kehidupan manusia. Tanpa gadget manusia modern masih dapat hidup, namun rasanya kurang greget. Kehadiran gadget telah menyihir manusia menjadi generasi menunduk dan berjiwa egoisme. Tak dapat dipungkiri, arus perkembangan teknologi bergerak semakin cepat. Hampir setiap tahun selalu muncul teknologi baru yang diciptakan oleh orang-orang jenius dari dunia barat. Mengapa mereka disebut jenius? Karena sangat luar biasa otak mereka bekerja seperti mesin tanpa henti untuk memproduksi teknologi baru yang semakin canggih. Cepatnya arus perkembangan teknologi sejalan dengan percepatan arus informasi. Gadget atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan “acang” merupakan hasil produksi yang disebut dengan teknologi. Laptop, smartphone, netbook merupakan sederetan perangkat elektronik yang disebut gadget. Semua perangkat elektronik yang canggih tersebut digunakan untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi. 

Melalui gadget, manusia dapat berkomunikasi jarak jauh di seluruh belahan dunia. Selain itu, berbagai informasi juga diperoleh dengan teknologi canggih yang dimiliki oleh hampir setiap orang ini. Rasa Ketergantungan Kehadiran gadget membawa pengaruh serta dampak yang besar bagi kehidupan manusia. Berbagai fitur dan aplikasi yang disuguhkan dalam perangkat elektronik ini mampu menyihir manusia menjadi makhluk yang selalu menunduk ke bawah. Artinya, sibuk dengan kesenangan sendiri dalam lingkup yang disebut dunia maya. Kecenderungan sifat individualisme dan anti-sosial juga menjadi salah satu dampak dari penggunaan gadget ini. Manusia lebih senang menyendiri dan asyik dengan gadgetnya dibandingkan langsung dengan orang lain. Keberadaan gadget juga menyebabkan manusia memiliki sifat pemalas dan manja. Semua kegiatan ingin dilakukan secara instan saja. Contohnya saja jika malam hari dan hujan, perut kita tiba-tiba merasa lapar dan ternyata di rumah tidak ada makanan, maka dengan aplikasi canggih yang ada dalam gadget kita segera memesan makanan secara online dengan sistem delivery order. Tinggal menunggu beberapa menit, maka pesanan langsung diantar ke rumah. Kehadiran gadget kini semakin digandrungi oleh semua kalangan. Tua, muda, kaya, maupun miskin semuanya menggunakan gadget. Dari tukang ojek sampai direktur semuanya memiliki gadget. Gadget telah menjadi primadona bagi semua orang. Namun, pernahkah kita menyadari bahwa kita memiliki rasa ketergantungan dengan gadget? Coba bayangkan, jika sehari saja tidak menggunakan gadget bagaimana rasanya? Sebagian orang merasa galau dan resah, ada yang kurang, dan ada pula yang merasa biasa saja. Kegalauan dan keresahan tersebut menunjukkan bahwa kita memiliki rasa ketergantungan dengan gadget. Ketakutan dan kekhawatiran biasanya muncul jika kita tidak menggunakan gadget. Takut ketinggalan informasi, kurang eksis, kurang update, tidak hits dan sebagainya adalah alasan yang mendasari untuk terus menggunakan gadget.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Manusia dan Gadget

Trending Now

Iklan

iklan