Kabarpendidikan.id Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) menyelenggarakan Yudisium Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan Tahun 2021 dengan peserta yang hadir di ruangan Aula Ahmad Dahlan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uhamka sebanyak 360 Guru dan selebihnya mengikuti secara virtual melalui Zoom Meeting, dengan total peserta yang lulus pada yudisium ini berjumlah 1.469 guru, Sabtu (22/1).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Temu
Ismail dari Direktorat
Jenderal Guru Kemendikbudristek,
beserta pimpinan dari Rektorat maupun Dekan, Prof. Gunawan Suryoputro Rektor Uhamka, Prof Abd. Rahman A. Ghani
Wakil Rektor I, Lelly Qodariah Wakil Rektor III, Desvian Bandarsyah Dekan FKIP
Uhamka, Samsul Maarif Wakil Dekan II, Izza Rahman Wakil Dekan IV, Khairil Iba
Koordinator PPG Uhamka, para Dosen Pamong PPG Uhamka, dan kaprodi.
Temu Ismail mengungkapkan bahwa
berdasarkan Permendikbudristek no 28 tahun 2021, ada beberapa tantangan yang
harus guru kuasai dalam pembelajaran abad ini, terdiri dari transformasi
kepemimpinan, transformasi PPG, pembentukan komununitas pembelajaran di setiap
provinsi, dan penyesuaian sinergitas kebijakan di masa depan.
“Maka dari itu bapak/ibu
mengemban tugas yang lebih berat kedepannya, karena hal itu merupakan PR kita
bersama untuk menciptakan generasi yang lebih baik di masa mendatang,” ujarnya.
Prof Gunawan Suryoputro secara
daring menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya kepada peserta, dosen
pamong, dan pemerintah atas kepercayaan yang diberikan kepada Uhamka untuk
menyelenggarakan program PPG serta menciptakan guru yang profesional
bersertifikat.
“Tentu dengan kepercayaan
tersebut meningkatkan komitmen Uhamka untuk memaksimalkan penyelenggaraan
program PPG, pelayanan akademik dan non akademik. Sehingga peserta dapat meraih
ilmu dengan maksimal,” terangnya.
Prof. Abd.
Rahman A. Ghani menyampaikan, guru harus bisa beradaptasi dengan tantangan
pembelajaran 6C (Computational Thinking,
Creative, Critical Thinking, Collaboration, Communication, dan Compassion) di era pendidikan abad 21
dimana semua serba digital.
“Maka mau tidak
mau kita terutama guru harus dapat menghadapi tantangan di era sekarang,
pendidikan adalah salah satu jalan kita dalam meningkatkan kualitas dan
kuantitas diri kita. Maka diharapkan untuk mempersiapkan sebaik mungkin,”
ucapnya.
Sejalan dengan
pedapat Prof. Abd. Rahman A. Ghani, Desvian selaku Dekan FKIP juga mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan
salah satu aspek dalam pembangunan negeri ini. Maka pembangunan terseut
dipengaruhi oleh SDM terutama para guru.
“Kualitas
pendidikan nasional ditentukan oleh bapak ibu guru, jadi setelah PGG ini
diharapkan bapak ibu terus belajar mengembangkan aspek yang dituntut
keprofesionalitasan kita sebagai pendidik,” jelasnya Desvian.
Dengan demikian,
Khairil Iba berharap agar para guru dapat mengemban kewajiban yang sudah
diberikan sebagai guru profesional untuk terus meningkatkan pendidikan di
Indonesia.