Kabarpendidikan.id Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, saat ini Ibu Kota dikepung potensi banjir dari tiga front. Front pertama adalah banjir rob yang kerap terjadi di pesisir Jakarta.
Anies bahkan sudah punya hitung-hitungan sendiri soal daya tampung gorong-gorong dan besaran kapasitas hujan yang dapat mengakibatkan air luber hingga terjadi banjir. Salah satu musibah banjir yang diakibatkan front ini, Anies mencontohkan terjadi pada awal 2020 dan 2021.
"Jadi kita pernah mengalami lebih dari dua kali kapasitas bahkan pernah hampir empat kali kapasitas (saluran air)," ujar Anies.
Front terakhir yang menjadi penyebab banjir di Jakarta, menurut Anies, adalah air kiriman dari hulu. Anies menyebut Jakarta menjadi satu-satunya kota di Pulau Jawa yang dialiri 13 anak sungai dari wilayah Bogor. Anies mengatakan banjir yang kerap melanda bantaran kali terjadi akibat tak kuat menampung limpasan air dari hulu.
Untuk menghadapi tiga front penyebab banjir di Jakarta itu, Anies mengatakan sudah membuat strategi khusus untuk penanganan hal itu.
"Ada tiga kata kunci yang harus dipegang dan dilaksanakan, yaitu siaga, tanggap dan galang," kata Anies
Dalam unsur siaga, Anies sudah menyiapkan ratusan relawan PMI DKI Jakarta. Anies menggelar apel kesiagaan itu dengan diikuti 680 relawan PMI dari seluruh wilayah DKI Jakarta. Turut hadir pula Ketua PMI DKI Jakarta Rustam Effendi dalam apel tersebut.
Dalam kesempatan itu, sejumlah relawan mendemokan cara penanganan korban yang membutuhkan pertolongan saat banjir. Beberapa petugas juga menunjukkan kesiapan alat untuk mengevakuasi warga terdampak banjir, seperti perahu karet hingga mobil ambulans.
Admin VS