Perkembangan Penularan Virus Covid-19 di Indonesia

Kamis, 05 Agustus 2021 | 13:27 WIB Last Updated 2021-08-05T06:27:00Z

  

Karya Dafa Wahyu Kuncoro Adi

Mahasiswa D3 Perpajakan FEB Uhamka 

Berdasarkan data ilmiah terakhir, penularan utama virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 adalah memang antarmanusia, yaitu bila ada kontak dekat biasanya sekitar 1 meter antara orang yang sudah terinfeksi virus dan orang sehat di sekitarnya. Kemungkinan penularan akan tergantung dari jumlah virus hidup yang dikeluarkan pasien, bagaimana dekat dan lamanya kontak yang terjadi, dan juga situasi lingkungan yang ada. Virus dapat menular ketika batuk, bersin, dan pada beberapa kesempatan ketika  bernyanyi, bernapas keras dan bahkan berbicara. Semua inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa kita harus memakai masker dan menjaga jarak.

Tentang penularan melalui permukaan benda-benda yang tercemar, maka sebenarnya bukti ilmiahnya tidaklah sekuat penularan langsung antarmanusia. Tetapi memang ada berbagai laporan ilmiah yang menunjukkan kemungkinan penularan lewat kontaminasi alat makan, meja kursi, stetoskop, thermometer, dll., karena itulah kita harus sering-sering mencuci tangan. Hal yang banyak dibahas juga adalah kemungkinan penularan melalui aerosol di dalam ruangan. Sejauh ini, yang dibahas adalah kemungkinan keluarnya aerosol akibat tindakan medis di dalam ruangan fasilitas kesehatan. Untuk di luar klinik dan rumah sakit, pernah dilakukan penelitian tentang kemungkinan aerosol COVID-19 yang ada di dalam ruangan tertutup, penuh orang dan tidak ada ventilasi yang baik. Beberapa ruangan yang sudah diteliti antara lain restoran, tempat latihan paduan suara, ruang kebugaran, klub malam, kantor tempat kerja dan juga tempat ibadah. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan bukti ilmiah lebih mendalam tentang hal ini.

Adapun di Indonesia saat ini terdapat varian virus baru yaitu bernama virus Delta. Penelitian telah menunjukkan varian ini bahkan lebih menular daripada varian lainnya. Bahkan varian ini disebut bisa menular hanya dalam beberapa detik. Pejabat WHO juga mengatakan ada laporan bahwa varian Delta menyebabkan gejala yang lebih parah, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi kesimpulan tersebut. Selama pandemi, ahli di seluruh dunia telah memperingatkan bahwa gejala utama COVID-19 adalah demam, batuk terus-menerus, dan kehilangan rasa atau penciuman dengan beberapa variasi dan tambahan lainnya. Daftar gejala terbaru CDC, termasuk kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah, dan diare sebagai kemungkinan gejala infeksi. Sementara itu gangguan pendengaran, gangguan lambung yang parah, dan pembekuan darah yang mengarah ke gangren, gejala yang biasanya tidak terlihat pada pasien Covid, telah dikaitkan oleh dokter di India dengan varian Delta.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Perkembangan Penularan Virus Covid-19 di Indonesia

Trending Now

Iklan

iklan