Haruskah divaksin?

Kamis, 19 Agustus 2021 | 12:36 WIB Last Updated 2021-08-19T05:36:00Z

 

Karya Camelia Lestari

Mahasiswa D3 Perpajakan FEB Uhamka

sebagai cara terbaik mencegah penularan penyakit yang belum ada obatnya, seperti penyakit COVID-19 yang sampai sekarang pun masih begitu tinggi penularannya. Adanya vaksin jelas menjadi harapan paling baik untuk menekan angka penularan virus corona yang semakin tak terkendali. Inilah mengapa vaksin corona menjadi vaksin wajib untuk setiap lapisan masyarakat.

Sayangnya, kurangnya edukasi membuat tak sedikit masyarakat awam menjadi skeptis terhadap alasan kenapa harus vaksin. Terlebih saat mengetahui bahwa angka efikasi vaksin corona pilihan Indonesia yang terbilang rendah. Belum lagi dengan efek samping yang masih terus diteliti. Perlu diketahui bahwa infeksi yang terjadi karena virus corona yang mengakibatkan penyakit COVID-19, dapat berujung pada komplikasi medis yang sangat serius dan membahayakan nyawa pada kelompok orang yang berisiko. Namun, belum diketahui bagaimana virus tersebut memengaruhi kondisi fisik seseorang. Jika ada satu orang yang terinfeksi positif COVID-19, maka orang tersebut dengan sangat mudah menularkan virus ini kepada orang lain.

1. Vaksin COVID-19 Tidak Mengakibatkan Seseorang Terserang Penyakit Tersebut

Jenis vaksin COVID-19 yang beredar sangat beragam. Vaksin COVID-19 yang diberikan saat ini tidak mengandung virus hidup yang mengakibatkan penyakit COVID-19. Ini artinya, mendapatkan vaksin COVID-19 tidak akan membuat kamu sakit terinfeksi penyakit tersebut. 

Masing-masing negara memiliki vaksin corona pilihan, termasuk Indonesia. Namun, semua vaksin yang digunakan memiliki kandungan zat yang dapat meningkatkan imunitas yang membantu tubuh mengenali dan melawan virus yang mengakibatkan virus corona. Meski begitu, wajar jika proses tersebut menimbulkan gejala seperti demam ringan. Demam setelah vaksinasi menjadi hal yang normal karena tubuh sedang membangun perlindungan terhadap virus penyebab COVID-19. 

2. Setelah Divaksin, Apakah Seseorang Menjadi Positif COVID-19 pada Pemeriksaan Virus?

Tidak. Semua vaksin yang digunakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia tidak akan membuat kamu terindikasi positif saat melakukan pemeriksaan virus ketika melihat apakah seseorang tersebut sedang terinfeksi. 

Apabila tubuh berhasil membuat respon imun yang memang spesifik terhadap virus corona, memang ada kemungkinan kamu akan mendapatkan hasil positif saat menjalani tes antibodi. Pasalnya, pemeriksaan antibodi menunjukkan apakah kamu pernah mengalami infeksi sebelumnya dan tubuh akan memiliki tingkat perlindungan tertentu terhadap virus. 


Jadi menurut saya baiknya masyarakat untuk mengukuti prosedur pemerintah yang telah diupayakan untuk mencegah menularnya virus covid-19, maraknya virus itu sudahlah membuat kita para masyarakat menjadi susah dan banyak sekali akibat kerugiannya. Kita sebagai masyarakat marilah ikuti prosedur pemerintah yang baik untuk kesehatan.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Haruskah divaksin?

Trending Now

Iklan

iklan