Didampingi Kadis Pendidikan Aceh, Alhudri, Nova Iriansyah menyampaikan harapan tersebut saat pembukaan acara dan menjadi keynote speaker pada Webinar Nasional Pendidikan yang diselenggarakan melalui zoom meeting di Pendopo Gubernur Aceh, Sabtu (7/8/2021)
Tidak pernah terlintas sebelumnya kata Nova, bahwa institusi pendidikan di semua tingkatan terpaksa melaksanakan proses belajar mengajar secara daring (online). Perubahan pola mengajar ini tentu memaksa para pengajar untuk mampu dan mahir menggunakan teknologi. Bukan semata karena tuntutan era Revolusi Industri 4.0, tapi juga sebagai media pembelajaran, dengan menyiapkan materi yang relevan dan menarik sesuai keadaan.
Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, bahwa saat ini kita berada di era Revolusi Industri 4.0. Namun, belum maksimal kita masuki dan manfaatkan era 4.0 ini, tiba-tiba kita berhadapan dengan pandemi yang mengubah premis-premis penting yang telah kita bangun untuk meningkatkan prestasi, derajat keilmuan, kesejahteraan, bahkan kebahagiaan yang kita ingin raih bersama. Selain sektor kesehatan dan ekonomi, sektor pendidikan pun sangat merasakan dampak dari pandemi yang be- lum diketahui kapan akan berakhirnya ini.
Proses pembelajaran di berbagai institusi pendidikan kita paling tidak untuk satu semester ke depan masih tetap mengandalkan media daring. Oleh karena itu, sangat relevan dan penting bagi kita untuk mencermati imbauan Gubernur Nova Iriansyah bahwa para pemangku kebijakan di Aceh perlu menemukan pola pendidikan terbaik di masa pandemi Covid-19.
Imbauan menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para pengambil kebijakan, termasuk kepala dinas pendidikan dan kepada sekolah, untuk menemukan pola pendidikan yang terbaik di masa pandemi. Kata kuncinya adalah proses pembelajaran dapat terlaksana namun protocol kesehatan (pro- kes) tidak dilanggar. Jangan sampai sekolah menjadi tempat penularan Covid yang kini semakin banyak variannya.
Belajar dari sekolah-sekolah unggul, bahkan yang berkaliber internasional di Aceh, seperti Fatih Bilingual School, adalah salah satu solusi. Patut kita dalami dan adopsi pola pembelajaran di sekolah tersebut, mengingat sejak tahun pertama hingga tahun kedua pandemi, siswa siswi di Sekolah Fatih selalu mampu meraih kejuaraan dalam berbagai olimpiade internasional. Seolah tak ada pandemi sebagai kendala bagi siswa-siswi di sekolah tersebut dalam meraih prestasi di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional.
Sangat mungkin, keunggulan sistem belajar mereka yang adaptif dengan kondisi pandemi bisa kita tiru untuk menjawab apa yang diinginkan Gubernu Aceh bahwa para pemangku kebijakan di Aceh harus mampu menemukan pola pendidikan terbaik di masa pandemi. (TS)