“Plastik yang nyantol di pohon dan terpapar matahari akan terfragmentasi menjadi mikroplastik dan larut dalam air kali Surabaya. Perlu upaya pembersihan sampah-sampah plastik di pohon untuk mengurangi polusi plastik pada bahan baku PDAM Surabaya,” ujarnya.
Secara lebih lanjut, alumni Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura tersebut mengatakan, sebagai bentuk kepedulian terhadap bahaya sampah plastik, bersama dengan Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) pihaknya akan mengadakan Ekspedisi Pohon Plastik Kali Surabaya yang dilaksanakan mulai 17-27 Agustus 2021, dari Mlirip hingga Muara Kali Wonokromo.
Ditambahkan, Azis Koordinator Hukum Ecoton, tujuan kegiatan ekspedisi, menghitung jumlah pohon yang terlilit plastik dan timbulan sampah plastik di sepanjang Kali Surabaya. “Dalam ekspedisi juga dilakukan brand audit untuk mengetahui merk-merk yang berkontribusi mencemari Kali Surabaya,” jelas Azis.
Rencananya 30 peserta ekspedisi pohon plastik kali surabaya akan melakukan aksi di depan intake PDAM Surabaya di karang pilang, (18/8/2021). “Dalam aksi nanti kami akan membawa replika pohon yang terlilit sampah plastik mengingatkan warga yang tinggal di daerah aliran sungai agar tidak membuang sampah plastik ke Kali Surabaya,” kata Muhammad Khalid Basyaiban.