Vaksin VS Covid 19

Sabtu, 31 Juli 2021 | 07:08 WIB Last Updated 2021-07-31T00:08:00Z

 

Karya Leny Nadila 

Mahasiswa D3 Perpajakan FEB Uhamka

Indonesia mulai melaksanakan vaksinasi COVID-19 pada Rabu, 13 Januari 2021. Di hari pertama penyuntikan vaksin COVID-19, orang pertama yang disuntik adalah Presiden Joko "Jokowi" Widodo bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan sejumlah tokoh lainnya.


Vaksinasi berlangsung setelah sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin COVID-19 Sinovac.


Pada vaksinasi perdana ini, vaksin yang digunakan adalah CoronaVac COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan Sinovac Biotech Ltd asal Tiongkok, bekerja sama dengan Bio Farma dan Universitas Padjajaran (Unpad). Pemerintah terus menggenjot program vaksinasi di Indonesia. Bahkan, Presiden Joko “Jokowi” Widodo berharap vaksinasi virus corona di Indonesia bisa mencapai lima juta per hari.


Pemerintah terus menggencarkan program vaksinasi COVID-19 demi menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity. Satgas COVID-19 melaporkan, pada hari ini ada penambahan 490.505 orang yang mendapat vaksin virus corona dosis pertama.Sehingga, total orang yang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sudah 32.063.745 orang.


Sedangkan, jumlah orang yang hari ini mendapatkan vaksin dosis kedua ada sebanyak 56.832. Penambahan ini membuat jumlah orang yang telah lengkap mendapat dosis vaksin COVID-19 menjadi 13.979.564 (4 Juli).

Lalu bagaimana dengan keefektifitas vaksin terhadap virus covid 19?

 Data terbaru dari Kesehatan Masyarakat England (PHE) menunjukkan vaksin Covid-19 AstraZeneca efektif terhadap varian yang jadi perhatian WHO.


 Merangkum laman resmi AstraZeneca, dua dosis vaksin ini, memiliki efektivitas sebagai berikut: 75 persen efektif melawan varian Alpha dan 86 persen efektif terhadap pasien rawat inap dan tidak ada kematian yang dilaporkan terhadap varian Alpha. 10,4 persen efektif terhadap varian Beta. 92 persen efektif terhadap rawat pasien inap karena varian Delta dan tidak menunjukkan kematian di antara mereka yang divaksinasi. Data dari tim vaksin Oxford-AstraZeneca menunjukkan bahwa vaksin mampu melindungi terhadap varian Alpha. Meski kurang efektif erhadap varian Beta, tetapi masih bisa melindungi dari penyakit parah akibat Covid-19.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Vaksin VS Covid 19

Trending Now

Iklan

iklan