Pembelajaran Daring sebagai Alternatif Pendidikan di Masa Pandemi

Jumat, 04 Juni 2021 | 17:54 WIB Last Updated 2021-06-04T10:54:23Z


(Reno Khoerudin Mufid/Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UHAMKA)

Dari kota Wuhan, sebuah virus mematikan menyebar hampir ke seluruh negara di dunia. Tercatat yang paling banyak menelan korban meninggal dan juga terinfeksi virus yang dikenal dengan nama Coronavirus Desease 2019 (Covid-19) ini, adalah negara Italia, Spanyol, Iran, Amerika. Cepatnya penularan dan sulit terdeteksinya penularan ini menjadi alasan yang paling kuat mengapa virus ini mudah dan cepat menyerang manusia, akibatnya banyak korban berjatuhan hingga menimbulkan kematian.


Terjadinya kontak langsung dengan pasien menimbulkan terjadinya penyebaran dengan cepat. Kurangnya alat pelindung diri atau dikenal dengan nama APD menjadi penyebab lain dari banyaknya tenaga medis yang meninggal dunia. Penyebaran virus corona terjadi melalui kontak langsung dengan pasien. Bahkan obat penawar masih belum mampu ditemukan oleh para ahli, sehingga mempersulit penghentian penyebaran virus ini.


Sulitnya penanganan virus corona, sehingga banyak pemimpin negara menentukan langah-langkah dalam menghentikan penyebarannya bahkan harus menentukan kebijakan yang sangat sulit, tetapi harus dilakukan oleh pemerintahan di masing-masing negara. Salah satu kebijakan yang sangat berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan tersebut yaitu pembatasan interaksi sosial, di mana pembatasan ini tentu akan berpengaruh besar tehadap laju perekonomian, tersendatnya kebutuhan utama masyarakat, menimbulkan efek banyaknya perusahaan yang pekerjanya dirumahkan sehingga otomatis terjadinya pengangguran. Dengan tingkat kebutuhan ekonomi yang tinggi tetapi penghasil yang tidak ada, tidak mungkin negara membayar semua kebutuhan masyarakatnya yang begitu banyak seperti Indonesia.


Di bidang pendidikan juga terdampak yang sangat besar, sebab demi menghentikan penyebaran virus corona ini, semua siswa dan guru melakukan proses belajar mengajar dari rumah, yang mendadak dilakukan tanpa persiapan sama sekali. Ketidaksiapan semua unsur dalam pendidikan menjadi kendala yang besar juga. Adanya perubahan cara belajar mengajar dari tatap muka atau luring (luar jaringan) menjadi daring (dalam jaringan) membutuhkan kesiapan dari semua unsur, mulai dari pemerintah, sekolah, guru, siswa dan orang tua. Telah disepakati juga bahwa pemerintah melonggarkan sistem penilaian pendidikan disesuaikan dengan keadaan darurat asalkan pembelajaran tetap dapat berlangsung tanpa harus dibebani dengan pencapaian kompetensi. Sehingga banyak para guru melakukan pembelajaran daring dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pembelajaran Daring sebagai Alternatif Pendidikan di Masa Pandemi

Trending Now

Iklan

iklan