Pandemi Covid-19 Menunjukkan Ketimpangan Pendidikan di Indonesia

Senin, 22 Maret 2021 | 09:26 WIB Last Updated 2021-03-28T14:27:02Z


Kabarpendidikan.id
Para siswa, orang tua bahkan guru jungkir balik mengikuti proses belajar jarak jauh via daring dikarenakan pandemic covid-19. Apalagi di daerah daerah yang kurang adanya sinyal internet, para siswa maupun guru harus mencari cara untuk mendapatkan sinyal internet. Dan tak banyak juga keluarga keluarga yang kekurangan tidak mempunyai ponsel sama sekali atau juga yang siswanya harus bergantian dengan orang tuanya. Bukan hanya tentang ponsel saja kadang kuota juga jadi permasalahan di saat pembelajaran daring.

 

Seperti halnya sekolah induk yang ada di pulau siolong atau di SD Negri 004 Mantang, dan memiliki beberapa cabang di pulau pulau diantaranya di pulau Sirai, Pulau Telang Kecil, Pulau Telang Besar. Karena di pulau tersebut susah mendapatkan sinyal internet maka mereka harus bolak balik dari pulau ke pelabuhan demi mendapatkan sinyal yang agak lumayan. Dan hanya di Pulau Siolong yang punya sinyal memadai dan itupun hanya provider IM3.

 

Dari kesehatan sampai pekerjaan, pandemic ini semakin memperlihatkan macam macam masalah public di Indonesia. Dalam krisis pendidikan juga demikian warga membuat gerakan wartawan lintas media untuk menggalang donasi ponsel bekas. Dan mungkin bisa membantu masalah keluarga yang tidak memiliki ponsel untuk bisa belajar daring.

 

Dan pemerintah juga akhirnya merilis kebijakan bantuan kuota internet kepada para siswa se-Indonesia dalam keputusan Dirjen Pendidikan Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah. Semoga adanya bantuan tersebut bisa membantu masalah pembelajaran daring yang para orang tua resahkan. 

 

(Yoza/ Mahasiswa Uhamka)

 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pandemi Covid-19 Menunjukkan Ketimpangan Pendidikan di Indonesia

Trending Now

Iklan

iklan