Kabarpendidikan.id Penyebaran Corona Diseases 2019 (Covid-19) yang lebih luas hingga ke seluruh Dunia, telah membuat pemerintah berpikir keras dalam menangani situasi ini.
Dengan adanya UU No. 6 tahun 2018 terkait Karantina Kesehatan, kemudian diperkuat oleh PP No. 21 tahun 2020 dan Permenkes 9 tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Serta Anjuran yang ketat untuk bekerja, belajar dan beribadah dari rumah Ini, tentu saja memungkinkan dunia pendidikan kita berubah drastis. Sejak pandemi berlangsung,setiap aktifitas yang dilakukan masyarakat diluar rumah harus dibatasi tentunya dan tetap sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
Kuliah Kerja Sosial (KKS) merupakan kegiatan pegabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa tingkat akhir dengan program studi Pendidikan Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Prof. DR Hamka.
“Pelaksanaan KKS sekarang sedikit berbeda dari tahun yang lalu, dimana mahasiswa harus inovatif, kreatif dan juga tetap menjaga protokol kesehatan " ujar Fitri Liza selaku dekan FAI UHAMKA .
Dikarenakan masih adanya pandemi COVID-19, KKS di lingkungan Fakultas Agama Islam UHAMKA tahun 2021 dilaksanakan secara daring atau luring, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang dilaksanakan di area bakti berbasis komunitas terdekat dengan domisili mahasiswa dan berkelompok hanya dua sampai tiga orang atau secara individu. Dengan bimbingan dari dosen pembimbing KKS saya ibu Fitri Liza S.Ag.,M.Pd
Dalam kesempatan ini, Muhammad Putra Jaya melakukan kegiatan KKS yang bertempat di lembaga Islam Al-amanah, Cilincing Jakarta Utara. Pada bulan Februari 2021 dengan materi ajar bahasa arab dasar.
Dalam kegiatan KKS ini, melakukan kegiatan sosial mulai dari membaca Al-Quran, menulis kosakata bahasa arab hingga pelajaran imla yang menjadi program baru dalam mengajarkan Bahasa Arab kepada anak-anak di lembaga Islam Al-amanah.
Pelajaran imla memang masih begitu asing di dengar bagi anak-anak pada lembaga Islam Al-amanah. Pada saat pelatihan bahasa arab, anak-anak Al-amanah dituntut mengenal pengucapan tempat keluarnya huruf terlebih dahulu kemudian di minta menulis huruf tersebut, dengan mendengarkan dan memperhatikan panjang dan pendeknya. Agar mereka bisa menulis kalimat tersebut yang sudah diajarkan sebelumnya kemudian disambungkan dengan kosakata yang sudah diberikan dan membuat contoh kalimat.
Anak-anak Al-amanah dapat menguasai dalam melafalkan maupun dalam tulisan sehingga di era milenial ini mereka dapat membiasakan berbahasa arab dengan sesama.
“pembelajaran yang diberikan mudah dimengerti oleh anak-anak dan juga dapat dipahami serta mengasyikkan tidak terpaku pada materi saja tapi penyampaian pelajaran bisa berupa bentuk game dan tebak-tebakan” ujar seorang wali murid