Perubahan Budaya dan Pendidikan Selama Masa Pandemi

Senin, 15 Februari 2021 | 07:38 WIB Last Updated 2021-02-15T04:56:02Z


Kabarpendidikan.id
Sejak bulan Maret 2020 kita sudah mengetahui bahwa seluruh negara termaksud Indonesia merubah peraturan dan cara berbudaya dan berpendidikan dalam kehidupan sehari hari di karenakan pandemi yang di akibatkan virus COVID-19. Ada banyak perubahan yang terjadi selama masa pandemi mulai dari di berlakukan nya penggunaan masker yang bersifat wajib di tempat umum. Di karenakan permintaan penggunaan masker tinggi, harga masker baik di toko fisik maupun toko daring sempat melonjak tinggi harganya. Ada beberapa pembeli yang merasa di rugikan dan ada juga pembeli yang menganggap hal tersebut wajar. Namun saat ini kondisi harga penjualan masker di pasar sudah normal kembali.

 

Selain penggunaan masker ada beberapa perubahan yang di berlakukan di tempat umum seperti menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan pembersih tangan. Perubahan budaya ini awalnya menjadi kegiatan yang “Mengejutkan” karena peraturan tersebut di berlakukan secara tiba-tiba untuk mencegah penyebaran virus COVID-19. Sebagai contoh penumpang Krl, transportasi jakarta, dan transportasi umum lainnya kurang di siplin untuk menjaga jarak. Namun, lambat laun semua penumpang menyadari akan pentingnya peraturan tersebut demi keamanan, keselamatan, dan kesehatan bersama.

 

Aspek pendidikan akibat pandemi COVID-19 juga mengalami perubahan besar mulai dari TK, SD, SMP, SMA, sampai jenjang perkuliahan tidak bisa bertatap muka dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu perubahan besar yang terjadi dalam aspek pendidikan tersebut sangat berpengaruh baik dari sisi positif maupun negatif. Namun dari pernyataan beberapa orang mengenai perubahan gaya belajar mengajar tersebut lebih banyak negatif nya. Proses belajar mengajar yang tadinya bertatap muka di ganti menjadi proses belajar mengajar daring baik melalui laptop maupun handphone. Dampak positif nya adalah memperkecil bahkan memutus lantai penyebaran COVID-19 kemudian, dampak negatif nya seperti yang tadi di sampaikan sebelumnya sebagai berikut:

Ø  Buta teknologi

Indonesia yang sangat luas dan beragam ini masih banyak memiliki warga yang buta teknologi seperti di plosok desa. Banyak daerah daerah yang belum terjangkau teknologi.

Ø  Keterbatasan perangkat

Menyambung point nomer 1 selain buta teknologi banyak warga negara indonesia yang bumi memiliki perangkat untuk menunjang proses belajar mengajar secara daring.

Ø  Permasalahan sinyal

Jika proses belajar mengajar daring sehari-hari sangat di pengaruhi oleh kekuatan sinyal daerah tersebut sehingga menghambat komunikasi dan pemahaman dari guru maupun siswa.

Ø  Gangguan teknis

Gangguan teknis disini masih menyangkut dengan permasalahan signal yang juga di pengaruhi hambatan seperti listrik mati, kuota internet habis, surat bising.

 

Dari penjelasan diatas perlu di ketahui bahwa kita semua tetap harus mematuhi peraturan yang di berlakukan dari pemerintah untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 dan kehidupan kembali berjalan dengan normal.

 

(Nur Afifah Sulistiani / Mahasiswa PGSD Uhamka)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Perubahan Budaya dan Pendidikan Selama Masa Pandemi

Trending Now

Iklan

iklan