Berbagai Kualitas dan Pengalaman Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Perlu Solusi

Kamis, 18 Februari 2021 | 16:57 WIB Last Updated 2021-02-18T09:57:42Z


Kabarpendidikan.id
Pandemi Covid-19 memberikan banyak pengalaman berharga dalam setiap bagian kehidupan dan tidak boleh dianggap sepele. Adapun pandemi tersebut memunculkan kerentanan-kerentanan dalam pendidikan yang berpontensi akan memutarbalikkan kemajuan yang telah dicapai. Saat ini belajar dari rumah telah menjadi bagian dari “new normal” warga Indonesia dalam menjalani kehidupan di tengah pandemi Covid-19. Sebagian besar para siswa juga “merubah” kegiatan belajar di rumah, secara online. Ini semua sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi dampak penyebaran virus corona tersebut. Namun kendala dari prasarana dan teknologi membuat adanya kesenjangan pendidikan antar daerah. Pemerintah pun harus lebih konsisten menegakkan kebijakan yang mendukung siswa agar tetap mendapatkan hak pendidikan, tetapi juga kesehatan dan keselamatan dalam pembelajaran jarak jauh saat ini.

 

Saat ini kasus Covid-19 yang semakin meningkat membuat sekolah di sebagian besar daerah mengurungkan niat untuk dibuka kembali. Pembelajaran jarak jauh pun diperpanjang dan memberi tantangan bagi para orang tua untuk mendampinginya kembali serta menjaga dan memberi semangat kepada anaknya agar mereka tetap belajar meski dirumah. Belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak jauh (Daring) dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh pencapaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.

 

Siswa diwajibkan berinteraksi secara online atau pembelajaran jarak jauh (PJJ atau Daring). Pembelajaran daring bertujuan agar siswa bisa melakukan belajar dirumah saja untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Adapun penggunaan pembelajaran daring, yaitu penggunaan internet untuk mengakses materi, untuk berinteraksi dengan materi, instruktur dan pembelajar lain, untuk mendapatkan dukungan selama proses pembelajaran dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan, menciptakan pemahaman dan untuk berkembang dari pengalaman belajar. (Ally, 2004). Pembelajaran daring dapat diartikan sebagai sebuah interaksi antara pengajar dan pembelajar yang dibangun dalam jaringan melalui komputer atau alat elektronik lain.

 

Selama masa pembelajaran dari rumah, Siswa tidak mesti selalu dibebani dengan kegiatan ekstrakurikuler, anak bisa diberikan kebebasan untuk belajar. Siswa semestinya diberikan kebebasan untuk memilih objek belajar yang menjadi minatnya sehingga konsep bebas belajar tercermin dalam kegiatan anak. Kebebasan siswa untuk mengembangkan minatnya akan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (joyfull learning). Sebagaimana yang diungkapkan, Wei.(2011) “Joyful learning as akind of learning process or experience which could make learners feel pleasure in a learning scenario/process”. Hal ini berarti pembelajaran menyenangkan merupakan suatu proses pembelajaran atau pengalaman belajar yang membuat siswa merasakan semangat dalam skenario belajar atau proses pembelajaran.

 

Adapun keuntungan penggunaan media pembelajaran online seperti; Pembelajaran bersifat mandiri dan interaktivitas yang tinggi, mampu meningkatkan tingkat ingatan, memberikan lebih banyak pengalaman belajar, dengan teks, audio, video dan animasi yang semuanya digunakan untuk menyampaikan informasi, dan juga memberikan kemudahan menyampaikan, meng-update isi, mengunduh, para siswa juga bisa mengirim email kepada siswa lain, mengirim komentar pada forum diskusi, memakai ruang chat, hingga link video conference untuk berkomunikasi langsung.

 

Memang pembelajaran jarak jauh tidak efektif dan tidak maksimal, terlebih lagi, pembelajaran jarak jauh tersebut dilakukan tanpa adanya persiapan yang sangat matang. Kendala pembelajaran secara daring memang dinilai masih banyak. Penyampaian materi tanpa tatap muka secara langsung dianggap masih kurang optimal dan siswa sulit memahami maksud dari penjelasan materi yang disampaikan. Selain penjelasan materi, adapun faktor penilaian siswa yang juga menjadi kendala tersendiri. Siswa masih susah untuk dapat mengumpulkan tugas yang sudah diminta guru untuk sesuai waktunya.

 

(Syifa Nuraini Rhamadhani/Mahasiswa PGSD FKIP Uhamka)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Berbagai Kualitas dan Pengalaman Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Perlu Solusi

Trending Now

Iklan

iklan