Kemendikbud Anugerahkan 33 Insan Kebudayaan yang telah Berkontribusi

Minggu, 06 Desember 2020 | 11:23 WIB Last Updated 2020-12-06T04:52:29Z


Kabarpendidikan.id
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Ditjen Kebudayaan kembali menyerahkan Anugerah Kebudayaan Indonesia kepada 33 insan kebudayaan yang telah berkontribusi nyata kepada perkembangan dan kelestarian kebudayaan serta kesenian nasional. 


Penghargaan ini merupakan wujud apresiasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang mana penghargaan tersebut terbagi kedalam 6 kategori penghargaan yakni Pelestari, Pencipta, Pelopor, dan Pembaru, Maestro Seni Tradisi, Komunitas, Anak dan Remaja, serta Pemerintah Daerah.


“Terdapat 331 nama yang diusulkan. Tetapi setelah kita verifikasi bahkan kita lakukan visitasi, akhirnya ditetapkan ada 33 nama baik itu perorangan, komunitas maupun pemerintah daerah,” kata Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Kemendikbud, Judi Wahjudin di sela penyerahan secara simbolis Anugerah Kebudayaan kepada dua penerima dari wilayah DKI Jakarta, Sabtu (5/12/2020).


Judi menjelaskan, Anugerah Kebudayaan ini sudah berlangsung sejak tahun 1969, saat itu penghargaan tersebut bernama hadiah seni, yang kemudian sejak tahun 2012 Direktorat Jenderal Kebudayaan, menjadikan Anugerah Kebudayaan dan Penghargaan Maestro Seni Tradisi, sebagai program apresiasi bagi perorangan, Lembaga, maupun komunitas yang berperan aktif dan memberi impact dalam pelestarian Kebudayaan Indonesia yang rutin dilakukan setiap tahun.


“Termasuk saat ini, di tengah pandemi Covid-19 di mana banyak kegiatan budaya dan seni yang terdampak,” lanjut Judi.


Hingga sekarang, Anugerah Kebudayaan sudah diberikan kepada 920 penerima dari berbagai kategori. Jumlah tersebut menurut Judi relative masih sangat sedikit dibanding pelaku budaya yang ada di tanah air yang berkontribusi besar dan loyal melestarikan kebudayaan bahkan melakukan estafet ke generasi muda.


Judi mengatakan anugerah di bidang seni ini merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan kebanggaan generasi muda terhadap karya budaya masa lampau, masa kini, dan inspirasinya bagi masa depan, sekaligus mengeliminasi dampak negatif dari pengaruh global. Program apresiasi ini sekaligus merupakan salah satu cara menginternalisasikan nilai budaya, diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat sekaligus meningkatkan motivasi generasi muda untuk lebih peduli terhadap pengembangan kebudayaan Indonesia.


Menurut Judi, nilai-nilai budaya masyarakat setempat sekecil apa pun itu, karya budaya yang dihasilkan oleh seseorang atau pun komunitas kebudayaan tak dapat dipisahkan dari nilai budaya itu sendiri. Penciptaan karya budaya dan seni tersebut telah diwariskan dari generasi satu ke generasi berikutnya, maka tentu capaian kebudayaan dan kesenian bangsa tidak lahir begitu saja, apalagi jika karya tersebut telah hidup bertahun-tahun lamanya.


Beberapa karya hingga kini tak lekang digerus perubahan zaman, utamanya karya-karya yang sifatnya non benda, baik itu merupakan ilmu pengetahuan, kearifan lokal, nilai tradisi, dalam bentuk ekspresi (tari, musik, teater, pantun), ataupun dalam bentuk karya seni rupa.


Semua kesenian dan kebudayaan yang ada kaya akan makna, nilai filosofis yang mengugugah daya inspirasi baru, dan tentunya menjadi penggerak motivasi bagi masyarakat. Nilai-nilai yang bersifat positif ini, memiliki dampak strategis terhadap terbentuknya individu-individu yang konsern terhadap pelestarian kebudayaan yang mencakup perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan.


“Hal yang tidak kalah penting adalah di balik sebuah karya, tersirat sosok atau tokoh yang memiliki komitmen kuat terhadap pewarisan nilai-nilai kebudayaan, baik takbenda maupun benda,” tandas Judi.


Pemberian Anugerah Kebudayaan Indonesia tahun ini dirancang dengan format yang berbeda dengan mempertimbangkan secara khusus untuk meminimalisir dampak penyebaran covid-19. Kemendikbud melaksanakan seremonial penyerahan Anugerah Kebudayaan di wilayah domisili Penerima.


Penyerahan Anugerah Kebudayaan kepada 2 orang penerima kategori Pencipta, Pelopor dan Pembaru yang berada di wilayah DKI Jakarta Erwin Gutawa dengan bidang keahlian sebagai Komponis/Konduktor; dan Hartati dengan bidang keahlian sebagai Koreografer. 


Penyerahan Anugerah Kebudayaan ini dilangaungkan di gedung Kemendikbud dengan disaksikan Tim Penilai Kategori Pencipta, Pelopor dan Pembaru, Julianti S. Parani. (LBM)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kemendikbud Anugerahkan 33 Insan Kebudayaan yang telah Berkontribusi

Trending Now

Iklan

iklan