Kabarpendidikan.id Gubernur Banten Wahidin Halim memutuskan menunda kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah. Semula, kegiatan belajar tatap muka rencananya digelar pada bulan Januari 2021 mendatang. Wahidin meminta agar satuan pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP hingga SMA untuk menunda belajar tatap muka di sekolah.
Keputusan itu diambil setelah Wahidin mendapat masukan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDI), dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Menurutnya, keselamatan anak diatas segalanya dan hingga saat ini belum ada analisa bahwa kegiatan tatap muka aman dari penularan COVID-19.
"Kita berkesimpulan belajar tatap muka per Januari ditunda. Itu kesepakatan yang akan saya tuangkan ke dalam putusan," kata Wahidin di rumah dinasnya, Kota Serang, Selasa (22/12/2020).
Wahidin menjelaskan, penundaan dilakukan karena tingkat penularan Covid-19 di Banten masih tinggi. "Banten sudah oranye. Tapi masih tinggi tingkat penularannya," ujar Wahidin.
Diketahui, jumlah kasus covid-19 se-Banten saat ini mencapai 15.601 kasus dengan rincian 2.245 orang masih dalam perawatan, 12.893 orang sudah sembuh dan 463 meninggal. Beberapa wilayah Banten yang menjadi zona merah Covid-19 diantaranya Kota Tangerang, Kota Tangsel dan Kabupaten Serang.
Ia juga menjelaskan bahwa sekolah tatap muka sangat berpengaruh pada penularan covid-19. Evaluasi dan berbagai antisipasi akan terus dilakukan meskipun Ia menyebut bahwa kasus pada bulan Desember belum menurun.
Selanjutnya, Wahidin akan mengirimkan surat permintaan penundaan belajar tatap muka kepada bupati dan wali kota.
Ia menegaskan, daerah yang tetap memaksa penerapan belajar tatap muka akan diproses secara hukum. Sebab, kata Wahidin, keselamatan dan kepentingan masyarakat di atas segalanya. "Gubernur akan membuat surat kepada bupati wali kota untuk menunda kegiatan belajar tatap muka," kata Wahidin.
"Metode selama ini dilanjutkan berlanjut. Jika ada kreativitas dari dindik dan guru silahkan, mau daring, luring silahkan. Yang penting tidak terjadi kerumuan," jelasnya. (FHA)