Implementasi Pembelajaran Online di Masa Pandemi

Kamis, 17 Desember 2020 | 15:49 WIB Last Updated 2020-12-17T08:49:24Z


Kabarpendidikan.id
 Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pandemik Covid-19 ini memang melumpuhkan setiap sektor kehidupan, tak terkecuali pada sektor pendidikan.

 

Kurang lebih sudah 10 bulan lamanya, para pelajar di Indonesia melakukan pembelajaran via online atau yang kita kenal Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang diharuskan menggunakan laptop atau gadget serta jaringan internet. Tentu ini tidak segampang yang dibayangkan.

 

Banyak permasalahkan yang muncul terutama di kalangan orang tua dan masyarakat yang mengaku keberatan dengan adanya PJJ ini. Mereka yang keberatan adalah mereka yang memiliki tingkat ekonomi rendah/kalangan menengah bawah yang belum bisa memenuhi syarat pembelajaran daring ini.

 

Menurut saya pribadi, terlepas dari peraturan Kemendikbud mengenai pembelajaran daring ini, Pemerintah seharusnya lebih mengarahkan perhatian kepada mereka ‘kalangan menengah bawah’ agar dapat memaksimalkan proses pembelajaran via online ini.

 

Memang sudah diberlakukan adanya tunjangan kuota belajar gratis dari pemerintah, namun pada kenyataannya ini tidak efektif, mengingat banyak pelajar yang sampai saat ini belum mendapatkan bantuan tersebut.

 

Mungkin sebagian dari teman-teman yang update soal berita viral baru-baru ini mengetahui kisah seorang wisudawan yang mau tidak mau harus melaksanakan acara wisudanya bersama orang tuanya di hutan, akibat terkendala oleh sinyal. Sungguh miris, bukan?

 

Tentu hal ini menjadi titik tekan bagi pelaku pendidikan dalam menentukan pembelajaran yang akan digunakan dengan melihat berbagai aspek pendukung dan dampak yang telah ditimbulkan.

 

Selain itu, maraknya dampak negatif akibat PJJ ini, saya rasa perlu adanya alternatif lain selain daring, yakni Luring. Dimana alternatif ini tidak memerlukan gadget dan jaringan internet serta terhalang oleh kendala sinyal, sebab bisa dilakukan melalui TV, Radio, Modul belajar mandiri, serta beberapa aspek pendukung Luring lainnya. Saya rasa ini dapat mengurangi ketidakefektifan dalam PJJ serta dapat menjadi salah satu solusi terbaik dalam mengatasi ‘kegalauan’ orang tua maupun masyarakat.

 

Poin terakhir yang ingin saya sampaikan adalah dilihat dari sudut pandang yang berbeda, peran orang tua serta sinergitas antar satuan pendidikan tidak kalah penting dalam permasalahan pembelajaraan jarak jauh ini, sehingga dapat menjadi tolak ukur atau dasar menentukan kebijakan dalam satuan pendidikan.

 

Syarifah Nurul Fathya Asyathiry/ Mahasiswa Manajemen FEB Uhamka

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Implementasi Pembelajaran Online di Masa Pandemi

Trending Now

Iklan

iklan