Gelar Sarjana Tidak Menjamin Semua Orang Menjadi Terdidik

Jumat, 18 Desember 2020 | 08:06 WIB Last Updated 2020-12-18T01:06:01Z

 

“Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh“

-Abu Zakariya Al- Anbari

Kabarpendidikan.id Masalah-masalah yang muncul dimasyarakat seperti kasus kriminal, nepotisme, kolusi dan korupsi yang merupakan tindakan memalukan harusnya menjadi akibat dari kelakuan orang yang tidak terdidik. Namun Hal tersebut masih sering terjadi di tengah tingginya pendidikan warga Negara Indonesia.

 

Hal tersebut terjadi karena Orang Pintar Belum Tentu Terdidik. Menyandang gelar panjang seperti Doctor Atau Profesor, belum mampu mengubah kelakuan seseorang. Memang di Indonesia sekolah tinggi banyak yang berhasil mencetak orang-orang pintar, namun tidak terdidik. Mengapa demikian? Lihatlah isi jeruji besi VVIP masih banyak penjahat yang bergelar Sarjana bahkan Profesor mendekam disana.

 

Memang tidak semua pendidikan formal di Indonesia hanya mengajarkan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat orang semakin pintar, pasti ada pendidikan formal yang mengajarkan budi perkerti. Namun, sejauh apapun kita mengajarkan budi pekerti kepada seseorang jika seseorang itu tidak memiliki niat untuk mengubah dirinya menjadi pemilik budi pekerti yang baik, semua itu hanya sia-sia.

 

Mungkin hanya di Indonesia mantan narapidana korupsi masih bisa menjadi pemimpin sebuah instansi. Seharusnya hal ini memalukan bagi semua pihak, sedangkan masih banyak orang terdidik di luar sana tapi tidak dipilih.

 

Kita mungkin bisa merevisi sistem pendidikan formal untuk menjadi solusi, sejauh ini kita selalu mementingkan hasil, tidak menenggok proses apa yang terjadi. Identitas Mahasiswa sebuah perguruan tinggi ternama diagung-agungkan, padahal kita tidak tahu proses apa yang terjadi sebelumnya, jika kita mementingkan proses tidak hanya hasil, ini akan mencetak orang-orang terdidik.

 

Bagi orang-orang yang sudah terbiasa di didik dengan melihat hasil saja memang tidak akan memperdulikan bagaimana cara atau proses mendapatkannya. Tidak peduli cara yang ditempuh benar atau tidak yang penting hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.

 

Mungkin di situlah letak kesalahan sistem di negeri ini, yang membiarkan anak didiknya menggunakan segala cara untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Harusnya cara yang ditempuh juga masuk dalam penilaian apakah caranya benar atau salah. Jika kita mementingkan proses maka akan lahir orang-orang pintar yang terdidik bukan orang pintar yang sok pintar.

 

Semua pihak harus berjuang dalam mewujudkan Indonesia bersih dari korupsi melalui bidang pendidikan. Orang tua dirumah juga harusnya berusaha menciptakan calon orang terdidik bukan hanya pintar.

 

Roza Auliya Yahya/Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Uhamka

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Gelar Sarjana Tidak Menjamin Semua Orang Menjadi Terdidik

Trending Now

Iklan

iklan