FKIP Uhamka Menyelengarakan Kuliah Umum Untuk Pengembangan Riset

Minggu, 15 November 2020 | 10:28 WIB Last Updated 2020-11-20T09:10:03Z

Kabarpendidikan.id Sebagai kampus yang telah Terakreditasi A, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiah Prof. DR. HAMKA dalam upayanya menjaga iklim literasi agar tetap lestari menyelenggarakan kegiatan kuliah umum dengan mengangkat tema Menggagas dan Merencanakan Penelitian yang Bermutu yang diselenggarakan secara daring dengan dimediasi oleh Aplikasi Zoom Meeting (14/11).

 

Kuliah Umum tersebut mengahdirkan narasumber yang telah malang melintang di dunia akdemisi terutama dalam hal riset ilmiah yaitu Ade Gafar Abdullah yang juga saat ini menjabat sebagai Kaprodi pada Prigram Pascasarjana UPI Bandung Program Studi teknologi dan Kejuruan.

 

Prima Gusti Yanti dalam sambutan awal menjelaskan penyelenggaraan kegiatan ini selain ditujukan untuk menambah wawasan para mahasiswa tentang bagaimana cara merancang dan menggagas kuliah yang bermutu, dirnya juga menuturkan bahwa kuliah umum ini berguna bagi mahasiswa untuk meperoleh nuansa yang berbeda serta pengalaman yang baru karena munculnya wajah baru di ruang virtual pengajaran Uhamka.  

 

“Dosen-dosen kita memang sangat mumpuni juga, tapi dengan masuknya dosen lain yang memberi informasi maka adik-adik dapat memperoleh nuansa yang berbeda, memperoleh wajah yang berbeda karena ada wajah baru yang mengajar di ruang virtual kita.” Tutur Prima.

 

Dilain pihak Dekan FKIP Uhamka Desvian Bandarsyah menekankan bahwa kuliah umum ini sangat penting bagi mahasiswa yang tak pernah lepas dari hal yang berkaitan dengan riset dan penelitian. Menurutya riset bertujuan guna mendorong berkembangnya ilmu pengetahuan secara lebih progresif yang menurutnya lagi perkembangan dunia hari ini tak lepas dari perkembangan riset ilmu pengetahuan dan teknologi.

 

“Riset bertujuan untuk mendorong ilmu pengetahuan berkembang secara lebih progresif kalau pada hari ini dunia mengalami perkembangan yang sedemikian pesat, itu karena di dorong oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi”. Terang Desvian.

 

Selain itu, Desvian turut menekankan bahwa tujuan dari kuliah umum ini agar mahasiswa memiliki hasil riset yang bermutu dan bermanfaat untuk kehidupan, sehingga riset dan penelitian yang dilakukan menjadi riset yang berguna dan tidak terkesan sia-sia.

 

“Tema kita itu menggagas dan merencanakan penelitian yang bermutu, banyak orang melakukan riset, namun tidak bernilai guna karena tidak berhubungan dengan kehidupan, atau tidak bisa dimanfaatkan bagi kehidupan”. Tandas Desvian.

 

Dalam sambutannya Desvian turut mengungkapkan harapannya agar kuliah umum tersebut dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pembentukan nalar dan daya kritis yang rasional untuk para mahasiswa sehingga diharapkan para mahasiswa dapat bertransisi menjadi sember daya manusia yang berkualitas dalam upaya membangun bngsa dan negara yang lebih baik.

 

“Semoga acara kita dapat memberikan dampak yang signifikan sebagai upaya-upaya dalam mengembangkan nalar daya kritis yang rasional, mengembangkan sikap dan perangai ilmiah. Itu penting tak hanya dalam riset namun juga dalam kehidupan. Kenapa sebagai sebuah bangsa kita selalu ribut, karena bangsa kita tidak memillki perangai ilmiah”. Tutur Desvian

 

Desvian juga menyampaikan pesannya kepada para peserta yang hadir diruang virtual tersebut agar kedepannya para mahasiswa dapat menanamkan serta menyebarkan perangai ilmiah ditengan-tengah masyarakat yang menurutnya stagnansi pembangunan indeks kualitas manusia Indonesia terjadi karena lemahnya bangsa kita dalam membangun dan menciptakan ekosistem yang mendukung terbentuknya perangai ilmiah ditengah-tengan masyarakat.

 

“Jika perangai ilmiah dapat dikembangkan oleh masyarakat kita secara konsisten dan berkelanjutan, maka indeks pembangunan manusia Indonesia akan meningkat, tidak lagi terjebak di angka 112 selama berpuluh-puluh tahun. Itu menandakan bahwa IPM Indonesia hanya lebih tinggi diatas negara-negara Afrika. Itu disebabkan antara lain karena manusia-manusia Indonesia lemah dalam membangun apa yang disebut dengan perangai ilmiah”.

 

Dalam pembukanya Ade Gaffar yang juga menyandang penghargaan top 10 peneliti terbaik versi database Scopus menekankan bahwa penelitian apapun harus dilaksanakan secara serius dan setiap penilitian bukanlah ajang untuk berlatih melainkan harus dilaksanakan secara serius.

 

“Penelitian skripsi khususnya untuk mata kuliah mahasiswa S1 itu bukanlah ajang berlatih meneliti. Saya selalu mengatakan kepada mahasiswa saya bahwa riset anda adalah riset yang serius jangan main main harus betul-betul serius. Anda melakukan riset skripsi, disertasi, ataupun tesis, semua harus betul-betul dijalankan secara serius”.

 

Dalam penutupnya Ade Gafar yang juga sebagai founder dari Rumah Publikasi Indonesia menyampaikan pesan bahwa riset merupakan sesuatu yang sangat melekat dengan keseharia para akademisi dan akan selamanya menjadi agenda wajib bagi para kaum akademisi.

 

“Riset itu sebetulnya lekat sekali dengan kehidupan dan ia tak akan pernah berhenti karena akan terus dilakukan sepanjang hayat”. Pungkasnya. (ABL) 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • FKIP Uhamka Menyelengarakan Kuliah Umum Untuk Pengembangan Riset

Trending Now

Iklan

iklan