Rektor Uhamka kenang nasehat Prof. Malik Fajar: Jadi Pemimpin Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) harus "nongkrong"

Sabtu, 12 September 2020 | 13:06 WIB Last Updated 2020-09-18T08:16:55Z





Kabarpendidikan.id- Kepergian seseorang dalam hidup memang menyisakan luka yang teramat dalam, terlebih ketika yang meninggalkan merupakan sosok penting dalam kehidupan yang memiliki banyak jasa, karya dan kontribusi yang nyata dalam roda pergerakan kehidupan di Negeri ini. Begitupun dengan kepergian Prof. Abdul Malik Fajar, yang meninggalkan dunia pada Senin (7/9). Tepat pada usianya yang ke 81 tahun.

Prof. Abdul Malik Fajar yang dikenal sebagai seorang politik Indonesia yang religius, memiliki kegemaran dalam membaca buku dan menimba ilmu sehingga menjadi pedoman hidup yang selalu beliau terapkan dalam kehidupannya. Dengan kecerdasan dan semangat luar biasa yang beliau hadirkan selama hidup, terbukti pada masa kabinet Gotong Royong kepemimpinan Megawati Soekarno Putri beliau menjadi seorang Menteri Pendidikan Nasional.

Berbagai keluarga, sahabat, dan kerabat  tentu mengenang kembali perihal kebersamaan yang selalu dilakukan selama masih hidup, seperti yang dikatakan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA “Peran Prof. Malik dalam amal usaha di sekolah dan perguruan tinggi sangatlah besar, kemajuan persyarikatan tidak lepas atas tenaga dan pikiran yang beliau kerahkan selama ini. Dan amanat yang selalu disampaikan adalah jika menjadi sebuah pemimpin maka harus selalu ada, dimanapun , kapan pun dan dalam keadaan apapun. Agar nantinya mendapatkan hasil maksimal dalam menjalakan amanat kepemimpinan yang menjadi tanggung jawab besar” ujar Prof. Dr. Gunawan Suryoputro, M.Hum

Dalam tugas dan tanggungjawab seseorang yang berada dalam ranah pendidikan, beliau juga selalu berpesan kepada seluruh kerabat terdekat bahwa “Mendidik manusia butuh kesabaran, manusia tidak akan bisa terdidik dengan cara yang instan. Sebab  untuk mewujudkan manusia yang taqwa, berakhlak unggul dan sebagainya memiliki proses yang panjang dan dibutuhkan selalu kerja keras tidak boleh berhenti hingga akhirnya tercetaklah tujuan menjadi manusia yang seutuhnya” pungkasnya

Prof. Abdul Malik Fajar memiliki latar belakang pendidikan Pendidikan Guru Agama Atas (PGAA), Fakultas Tarbiyah Sunan Ampel Malang, Master of Science Department of Educational Research, Florida State University, Amerika Serikat. Beliau juga berkiprah dalam karirnya sebagai Guru Agama SDN Taliwang, Sekretaris Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel, Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah 1983-1984, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Muhammadiyah Malang, Menteri Agama Indonesia 1998-1999, Menteri Pendidikan Nasional 2001-2004, Menko Kesra 2004.

Selamat jalan Prof. Abdul Malik Fajar, karyamu juga baktimu takan pernah terganti dan akan selalu dipelajari demi kemajuan Persyarikatan  dan juga Negeri. Semoga Allah SWT selalu memberikanmu tempat terbaik di sisi-Nya. (AL)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Rektor Uhamka kenang nasehat Prof. Malik Fajar: Jadi Pemimpin Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) harus "nongkrong"

Trending Now

Iklan

iklan