KabarPendidikan.id - Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa Program
Sekolah Rakyat (SR) difokuskan sebagai intervensi strategis untuk menjamin hak pendidikan bagi anak-anak dari keluarga
miskin ekstrem (19/11).Program ini bertujuan memutus rantai kemiskinan dengan
menyasar sekitar 4 juta anak yang putus atau belum pernah sekolah menggunakan
basis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang diverifikasi ketat terkait
visi ini.
Sekolah Rakyat menerapkan sistem asrama dengan fasilitas
modern setara sekolah unggulan, termasuk laboratorium, perangkat digital, dan
pemenuhan gizi gratis. Lingkungan ini dibangun untuk menanamkan disiplin dan
karakter, sementara guru berperan sebagai pendidik sekaligus orang tua kedua.
Program pengentasan kemiskinan dilakukan secara menyeluruh,
mencakup siswa dan keluarganya. Kurikulum fleksibel dan pelatihan vokasi
diterapkan, disertai pemberdayaan ekonomi orang tua serta perbaikan rumah tidak
layak huni.
Agus Jabo menyampaikan bahwa jumlah Sekolah Rakyat yang
berada di daerah-daerah di seluruh Indonesia mencapai sekitar 166 sekolah dan
sudah melampaui target awal, sehingga dapat memutus rantai kemiskinan di Tengah
Masyarakat.
“Hingga kini, Sekolah Rakyat sudah berdiri 166 sekolah
rintisan yang melampaui target awal, dengan dukungan BUMN dan perguruan tinggi.
Selain itu, itu kita juga harus memfokuskan para siswa agar terus dipantau
setelah kelulusan, dan memastikan mereka dapat kerja atau lanjut kuliah,” ucap
Agus.