Sekolah Rakyat: Strategi Pemerataan Pendidikan Inklusif untuk Memutus Rantai Kemiskinan

Senin, 01 Desember 2025 | 16:20 WIB Last Updated 2025-12-01T09:20:04Z
KabarPendidikan.id - Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa Program Sekolah Rakyat (SR) difokuskan sebagai intervensi strategis untuk menjamin hak pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem (19/11).

 

Program ini bertujuan memutus rantai kemiskinan dengan menyasar sekitar 4 juta anak yang putus atau belum pernah sekolah menggunakan basis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang diverifikasi ketat terkait visi ini.

 

Sekolah Rakyat menerapkan sistem asrama dengan fasilitas modern setara sekolah unggulan, termasuk laboratorium, perangkat digital, dan pemenuhan gizi gratis. Lingkungan ini dibangun untuk menanamkan disiplin dan karakter, sementara guru berperan sebagai pendidik sekaligus orang tua kedua.

 

Program pengentasan kemiskinan dilakukan secara menyeluruh, mencakup siswa dan keluarganya. Kurikulum fleksibel dan pelatihan vokasi diterapkan, disertai pemberdayaan ekonomi orang tua serta perbaikan rumah tidak layak huni.

 

Agus Jabo menyampaikan bahwa jumlah Sekolah Rakyat yang berada di daerah-daerah di seluruh Indonesia mencapai sekitar 166 sekolah dan sudah melampaui target awal, sehingga dapat memutus rantai kemiskinan di Tengah Masyarakat.

 

“Hingga kini, Sekolah Rakyat sudah berdiri 166 sekolah rintisan yang melampaui target awal, dengan dukungan BUMN dan perguruan tinggi. Selain itu, itu kita juga harus memfokuskan para siswa agar terus dipantau setelah kelulusan, dan memastikan mereka dapat kerja atau lanjut kuliah,” ucap Agus.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sekolah Rakyat: Strategi Pemerataan Pendidikan Inklusif untuk Memutus Rantai Kemiskinan

Trending Now

Iklan

iklan