Oleh : Amalia Cahaya
Fajar mengulurkan benangnya, menyulam warna pada langit pucat
Mentari bangkit sebagai dzikir pertama
menggetarkan dada bumi hingga ia kembali bernapas
Pepohonan berdiri seperti jamaah yang sedang menunggu imam
dan angin bershaf rapi membawa harum kesyahduan Subuh
Ayam jantan mengangkat kokoknya,
menjadi muadzin kecil yang membangunkan kampung dari lelapnya
Di atas semua itu cahaya memantul pelan
membuka pintu hari bagi doa-doa yang ingin pulang ke langit