Oleh : Amalia Cahaya
Dalam sunyi malam,
udara tenang dipenuhi rahmat abadi.
Aku tenggelam dalam sujud,
melantunkan doa untuk Aefa dan Tiara,
titipan-Mu, Ya Ilahi,
Sang Pengasih, Sang Penyayang.
Tanganku yang lemah kutengadahkan,
ke langit luas tak berbatas.
Keyakinan membara di dada khusyukku.
Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim,
izinkan sabar tak habis menuntunku,
hingga Aefa dan Tiara menari
di panggung hidupnya sendiri
bercahaya dengan iman-Mu.
Seperti ranting zaitun,
tegar di musim gersang,
tetap hijau oleh rahmat-Mu.
Biarlah mereka kokoh berdiri,
melangkah tanpa beban ketergantungan,
dengan hati teduh,
dengan mata batin yang terang.
Aku merindu senyum-Mu, Ya Allah,
ketika mereka menemukan pelabuhan hati yang aman.
Pertemukanlah putri-putriku
dengan lelaki beriman pilihan-Mu,
yang jernih bagai sungai dalam,
mengalirkan kasih tiada henti,
karena Engkau, bukan semata dirinya.
Namun, di balik harap besar,
ada bisikan lemah dalam jiwaku.
Aku takut tak cukup kuat
melepaskan mereka dengan sempurna.
Maka kutitipkan Aefa dan Tiara
dalam genggaman-Mu yang tak tergoyah.
Dengan doa, dengan air mata,
dalam sujud yang panjang.
Semoga tiap helaan nafas mereka
ditemani cahaya syariat-Mu.
Semoga mereka taat,
berbahagia dalam ridha-Mu,
dan menjadi sumber kebaikan
bagi banyak jiwa, Aamiin YRA.