KabarPendidikan.id - Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta. Agenda tersebut difokuskan pada pembahasan strategi percepatan penanggulangan kemiskinan melalui dua sektor utama, yaitu pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam keterangannya setelah rapat, Menteri Koordinator
Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menjelaskan bahwa Presiden
Prabowo menegaskan pentingnya langkah konkret dan terukur dalam memutus rantai
kemiskinan, terutama melalui keterlibatan sektor pendidikan dan dunia kerja.
“Inti pembahasan terletak pada upaya penanganan kemiskinan
dengan memutus mata rantainya melalui dua pendekatan utama. Pertama, penguatan
sektor pendidikan secara nyata, termasuk pengembangan Sekolah Rakyat. Kedua,
konsolidasi sistem pendidikan agar selaras dengan upaya penurunan angka
pengangguran serta kesiapan menghadapi tantangan dunia kerja di masa
mendatang,” ujar Muhaimin.
Ia menuturkan bahwa Presiden Prabowo mengarahkan agar
pendidikan vokasi diperkuat sehingga lebih selaras dengan kebutuhan industri
dan pasar tenaga kerja. Pemerintah juga berencana memperluas program pelatihan
vokasi dengan menggandeng balai pelatihan kerja, baik yang dikelola oleh
pemerintah maupun pihak swasta.
“Program pelatihan vokasi perlu diperluas guna meningkatkan
kompetensi lulusan SMA dan SMK agar lebih mudah terserap di dunia kerja, baik
di dalam maupun luar negeri. Pemerintah akan menggandeng balai pelatihan milik
pemerintah maupun swasta sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja,” ujarnya.
Selain itu, Presiden Prabowo juga menegaskan pentingnya
revitalisasi sekolah vokasi agar kurikulum dan sistem pengelolaannya lebih
berorientasi pada kesiapan tenaga kerja di masa depan. Selain itu, pemerintah
berkomitmen mengalokasikan anggaran untuk penguatan kapasitas sumber daya
manusia, termasuk peningkatan keterampilan dan kemampuan berbahasa asing bagi
pelajar serta lulusan pendidikan formal.
adp