Peran Alumni Uhamka dalam Transformasi Digital Sekolah: Presiden Prabowo Subianto Beri Apresiasi

Selasa, 18 November 2025 | 19:58 WIB Last Updated 2025-11-18T12:58:30Z

KabarPendidikan.id - 
Kunjungan Presiden terpilih Prabowo Subianto ke SMPN 4 Bekasi untuk meninjau penggunaan smartboard bukan hanya menjadi sorotan karena agenda digitalisasi pendidikan, tetapi juga karena munculnya figur guru yang menonjol di balik keberhasilan kelas digital tersebut. Sosok itu adalah Furqon Nurahman, alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Prof.DR. HAMKA (Uhamka), yang mengajar di kelas yang secara langsung ditinjau oleh Prabowo.

Mengawali Perjalanan dari Pinggiran Negeri

Karier mengajar Furqon tidak dimulai dari ruang kelas yang nyaman. Setelah lulus dari Uhamka pada 2015, ia menjalani masa sebagai guru honorer selama dua tahun, salah satunya melalui penugasan di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Pengalaman tersebut membentuk karakter profesionalnya: mandiri, ulet, serta mampu beradaptasi dalam keterbatasan.

Mengajar di daerah 3T memberi Furqon perspektif yang luas tentang ketimpangan fasilitas pendidikan. Ia terbiasa menghadapi keterbatasan buku, minimnya alat peraga, hingga tantangan jarak tempuh dan kondisi sekolah. Namun justru dari sana, tumbuh kesadaran bahwa kualitas pembelajaran tidak boleh berhenti karena keterbatasan—prinsip yang kelak sangat membantunya saat berhadapan dengan teknologi baru seperti smartboard.

Pengalaman dari daerah pinggiran itulah yang ia bawa ketika kemudian mengajar di Bekasi. Dengan total masa bakti mengajar yang dimulai sejak 2014, Furqon tumbuh menjadi pendidik yang matang secara pengalaman maupun nilai.

Kelas Digital yang Menarik Perhatian Prabowo

Saat Prabowo memasuki kelas tempat Furqon mengajar, suasana tegang mendadak mencair. Dengan penguasaan materi dan perangkat yang baik, Furqon menjalankan pembelajaran berbasis smartboard secara terstruktur—menampilkan materi, menginisiasi diskusi, hingga memandu murid menjawab kuis interaktif.

Kejelasan pengelolaan kelas dan keluwesan dalam memanfaatkan smartboard membuat Prabowo beberapa kali menunjukkan gestur apresiatif. Teknologi yang bagi sebagian guru masih terasa rumit, ternyata dapat dioperasikan Furqon dengan alami dan efektif.

Dalam momen tersebut, terlihat bahwa transformasi digital pendidikan tidak hanya bergantung pada perangkat, tetapi juga pada keberadaan guru seperti Furqon—yang memiliki kesiapan, pengalaman, dan kemauan untuk terus berkembang.

Kualitas Lulusan Uhamka yang Tampak di Ruang Kelas

Sebagai alumni Uhamka, Furqon mencerminkan nilai-nilai yang ditanamkan kampusnya: profesionalitas, kemanusiaan, serta komitmen terhadap mutu pendidikan. Latar belakang PGSD memberinya landasan kuat dalam pedagogi, psikologi anak, serta teknik mengajar yang adaptif.

Pengalaman di daerah 3T mengasah kemampuannya bekerja dengan berbagai kondisi, sementara pemahamannya terhadap pembelajaran digital menjadikannya salah satu figur guru yang siap menyongsong tuntutan pendidikan modern.

Prabowo secara langsung melihat bagaimana integrasi antara kompetensi guru dan teknologi dapat menghasilkan pembelajaran yang lebih hidup dan bermakna.

Smartboard sebagai Kesempatan, Bukan Sekadar Fasilitas

Program pengadaan smartboard tidak akan memberikan dampak maksimal bila tidak dipadukan dengan kualitas SDM yang memadai. Dalam hal ini, Furqon menjadi bukti nyata bahwa teknologi dapat digunakan secara optimal ketika berada di tangan guru yang terlatih dan berdedikasi.

Ia memperlihatkan bahwa digitalisasi bukan hanya soal perangkat canggih, tetapi soal bagaimana guru memanfaatkannya untuk meningkatkan kepedulian, interaksi, dan hasil belajar siswa.

Representasi Masa Depan Pendidikan Indonesia

Kisah Furqon Nurahman—dari daerah 3T, menjalani masa honorer, hingga kini tampil di hadapan presiden terpilih sebagai wujud nyata guru yang adaptif—menjadi refleksi perjalanan pendidik Indonesia yang tidak menyerah pada keadaan. Ia adalah bagian dari generasi guru yang tumbuh bersama tantangan dan terus mengembangkan diri sesuai kebutuhan zaman.

Apresiasi yang disampaikan Prabowo bukan hanya untuk seorang guru, tetapi untuk seluruh pendidik yang dengan ketekunan dan ketulusan hati berusaha memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan pembelajaran yang layak.

Melalui sosok seperti Furqon, kita dapat melihat gambaran masa depan pendidikan Indonesia: lebih terbuka, lebih digital, namun tetap berpijak pada dedikasi para guru yang menjadi fondasinya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Peran Alumni Uhamka dalam Transformasi Digital Sekolah: Presiden Prabowo Subianto Beri Apresiasi

Trending Now

Iklan

iklan