KabarPendidikan.id - Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, menekankan bahwa peningkatan mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di perguruan tinggi sangat krusial untuk meningkatkan daya saing sumber daya manusia di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Sarbin Sehe menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya pada
pembukaan Musyawarah Konsorsium PTN KTI di Unkhair Ternate.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Universitas Khairun
Ternate yang telah menjadi tuan rumah kegiatan ini dan menjadikan Maluku Utara
sebagai pusat pelaksanaan Konsorsium Perguruan Tinggi Wilayah Kawasan Timur
Indonesia,” tutur Sarbin Sehe.
Dengan adanya kegiatan ini, terlihat bahwa perguruan tinggi
di timur Indonesia makin eksis dan berperan penting dalam meningkatkan kualitas
pendidikan.
Sarbin menyebutkan bahwa Kemendiktisaintek berencana
menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat inovasi dan penelitian yang
berkontribusi nyata pada pembangunan bangsa.
“Kita harus memprioritaskan peningkatan kualitas pendidikan
tinggi melalui tiga pilar utama, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat," ujar Sarbin.
Namun, Wagub menekankan bahwa fondasi pendidikan dasar dan
menengah yang lemah menjadi tantangan dalam mencapai tujuan tersebut, terutama
dalam menyiapkan mahasiswa untuk perguruan tinggi.
“Saya melihat banyak mahasiswa yang masih lemah dalam
memahami konsep dasar, terutama matematika dan sains, bahkan kemampuan literasi
mereka juga sangat memprihatinkan," ucapya.
Menurut Sarbin, publikasi ilmiah dosen belum sepenuhnya
bermanfaat bagi mahasiswa, karena lebih sering digunakan sebagai alat promosi.
Menurutnya, kegagalan pendidikan dasar dan menengah dalam
menyiapkan siswa yang kompeten menjadi masalah yang perlu ditangani secara
serius dan menyeluruh.
"Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, kita harus
memperkuat fondasi pendidikan secara menyeluruh, bukan hanya dengan kebijakan
jangka pendek," katanya.
Wagub berharap forum KPTN-KTI dapat menjadi wadah untuk
memberikan kontribusi strategis bagi pembangunan SDM unggul dan penanganan isu
lingkungan hidup, serta meningkatkan kerja sama antarperguruan tinggi di
wilayah timur.
"Melalui forum ini, saya yakin kualitas akademik di
perguruan tinggi negeri wilayah timur akan meningkat dengan penguatan
kelembagaan, peningkatan kualitas, serta pengembangan riset dan inovasi,"
ujar Sarbin.
Sarbin berharap bahwa Musyawarah KPTN-KTI 2025 dapat
menghasilkan konsep solusi yang efektif untuk mengatasi tantangan pengembangan
perguruan tinggi di wilayah kepulauan.
Musyawarah KPTN-KTI 2025 diikuti para rektor, wakil rektor,
akademisi, serta delegasi perguruan tinggi negeri dari wilayah Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku, hingga Papua.
adp