KabarPendidikan.id - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti dalam seminar bertema Evaluasi SPMB Menuju Pendidikan Berkualitas dan Inklusif menekankan pentingnya sistem penerimaan siswa yang adil, transparan, dan berpihak pada semua kalangan.
“Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa terkecuali,” tutur Mu'ti.
Diketahui, SPMB disusun melalui empat jalur yakni domisili, prestasi, afirmasi, dan mutasi. Istilah domisili menggantikan zonasi agar lebih inklusif dan tidak menimbulkan stigma.
Uji coba Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk jalur prestasi akan dimulai pada November 2025, sementara untuk SD dan SMP dijadwalkan pada Maret 2026.
Mu'ti menilai bahwa sekolah swasta memiliki peran penting sebagai mitra strategis dalam pembangunan pendidikan.
“Tahun ini, kami mencadangkan 23 persen anggaran revitalisasi untuk sekolah swasta,” ujar Mu’ti
Sementara itu, Muslimin Bando selaku Anggota Komisi X DPR, mengapresiasi arah kebijakan Kemendikdasmen yang menyentuh semua kalangan.
“Menteri memiliki visi yang jelas, yaitu pendidikan bermutu untuk seluruh masyarakat,,” kata Muslimin.
Sebagai mantan kepala sekolah swasta, Bando menekankan pentingnya kesetaraan antara sekolah negeri dan swasta, dan menyatakan bahwa Komisi X akan terus mendukung kerja sama pendidikan nasional.
Kemudian, Jufri Rahman selaku Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan mengatakan, kebijakan pendidikan dasar-menengah sebagai pondasi SDM unggul.
“Ini adalah langkah penting untuk kemajuan pendidikan Indonesia di masa mendatang,” kata Jufri.
Ia mendukung penuh pelaksanaan SPMB dan redistribusi guru ASN untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
“Sekolah swasta bukan pelengkap, tapi mitra sejajar,” ujarnya.
adp