KabarPendidikan.id - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Kemendikdasmen RI) bersama Pemerintah Prancis resmi meluncurkan program French Indonesian Training of Trainers (ToT) on French Cooking for Vocational Education Training bertema Meracik Cita Rasa Prancis, Menguatkan Pendidikan Vokasi.
Program ini
menjadi wujud nyata diplomasi pendidikan lintas negara yang mempertemukan
keahlian, budaya, dan peluang kerja melalui pelatihan bagi guru serta
instruktur vokasi di bidang kuliner dan gastronomi.
Pelatihan ini
bertujuan meningkatkan kompetensi guru dan instruktur agar mampu mengajarkan
teknik kuliner berstandar internasional melalui praktik memasak, pembuatan
pastry, serta asesmen keterampilan. Sebanyak 44 peserta, terdiri atas guru SMK,
widyaiswara, dan instruktur, dibimbing langsung oleh dua Master Chef asal
Prancis, Simon Bauden dan Gérald Maridens.
Menteri
Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti, menyampaikan apresiasi kepada
Pemerintah Prancis atas kemitraan yang semakin erat tidak hanya dalam
memperkuat hubungan diplomatik, tetapi juga memperluas diplomasi publik melalui
kuliner yang mengandung nilai budaya dan kebersamaan.
”Kerja sama ini
selain dalam memperkuat hubungan diplomatik antara negara, juga sebagai
kolaborasi dalam memperkuat kompetensi guru vokasi melalui pelatihan kuliner
sebagai sarana penguat kebersamaan dan budaya antara kedua negara,” ucap Prof.
Mu’ti.
Duta Besar
Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi
bagian dari Week of French Gastronomy in Indonesia 2025, dan
mencerminkan kolaborasi strategis kedua negara dalam bidang pendidikan,
industri kreatif, dan pariwisata. Ia berharap kerja sama ini tidak hanya
memperkuat keahlian kuliner, tetapi juga membuka peluang magang, pertukaran
pelajar, dan pengembangan ekonomi kreatif di masa depan.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari Week of French Gastronomy in Indonesia 2025 dan mencerminkan kolaborasi strategis antara Indonesia dan Prancis di bidang pendidikan, industri kreatif, serta pariwisata. Kami berharap kerja sama ini tidak hanya memperkuat keahlian kuliner, tetapi juga membuka peluang magang, pertukaran pelajar, dan pengembangan ekonomi kreatif di masa depan,” ujar Fabien.